TEMPO.CO , Klaten - Hujan abu vulkanik dari gunung Merapi mengenai tujuh kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemerintah setempat membagikan puluhan ribu masker kepada masyarakat. Mereka juga meminta masyarakat tetap tenang lantaran Merapi masih berstatus normal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan bahwa hujan abu terjadi di Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Karangnongko, Prambanan, Jogonalan, Wedi, dan Gantiwarno. "Hembusan mencapai 50 kilometer dari puncak Merapi," katanya, Kamis, 27 Maret 2014.
BPBD Klaten telah membagikan puluhan ribu masker kepada masyarakat di tujuh kecamatan tersebut. Mereka juga membagikan masker kepada pengguna jalan yang melintas di jalur utama Yogyakarta menuju Solo. (Baca: Merapi Menggeram, Warga Berhamburan)
Sedangkan hujan pasir dan kerikil terjadi di beberapa desa yang berada di Kecamatan Kemalang. Kejadian tersebut membuat masyarakat panik dan sempat mengungsi. "Saat ini semua sudah kembali ke rumah," katanya. (Baca: Merapi Bergemuruh, Semburkan Asap dan Pasir)
Sri mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap beberapa sumber air bersih yang biasa digunakan oleh warga. "Kami berharap sumber air masih layak untuk digunakan," katanya.
Koordinator Radio Komunitas Pasag Merapi, Sukiman, mengatakan bahwa warga Kecamatan Kemalang mendengar suara gemuruh dari Gunung Merapi sejak tengah hari. "Setelah itu disusul dengan hujan kerikil," katanya. Hujan kerikil berlangsung singkat dan berganti dengan hujan pasir yang menimpa beberapa desa yang berada dekat dengan puncak Merapi. (Baca: Merapi Sudah Normal)
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
I Love You, Ucapan Terakhir Pramugara MH370