Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Penculik Bayi di Bandung Hanya Butuh 20 Menit

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Perawat keluar gerbang penjaga menuju ruang rawat ibu dan bayi untuk memberikan keterangan sebagai saksi penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat (26/3). TEMPO/Prima Mulia
Perawat keluar gerbang penjaga menuju ruang rawat ibu dan bayi untuk memberikan keterangan sebagai saksi penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat (26/3). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wanita misterius penculik bayi perempuan pasangan Toni Manurung-Lasmaria Manulang berhasil mengecoh Rachmat, petugas piket pengamanan ruangan rawat Alamanda Kelas III Rumah Sakit Hasan Sadikin. Rachmat mengemukakan kesaksiannya ke Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal M. Iriawan yang datang memeriksa ke rumah sakit, Jumat, 28 Maret 2014.

Rachmat mengaku sempat melihat sosok wanita pelaku penculikan--seperti sosok yang terekam kamera pengintai CCTV rumah sakit--pukul 19.00-19.30 WIB. Saat itu Rachmat mengaku tengah berada di ruangan petugas bagian dalam di tikungan selasar menuju Ruang Alamanda Kelas III, tempat Lasmaria dan bayinya menginap.

"Waktu saya habis salat isya dan sedang mengecek catatan pengunjung ruangan. Saya sempat melihat sekilas pelaku melintas menuju ruangan," kata Rachmat. Dia sama sekali tak curiga. "Saya menyangka dia dokter koas atau residen karena dari gaya penampilannya yang memakai jas dokter."

Sekitar sepuluh menit berselang, Rachmat kembali melihat wanita yang dia duga orang yang sama meninggalkan Alamanda. "Saya lihat dia tiba-tiba sudah sekitar tiga meter berjalan di depan dan membelakangi saya yang waktu itu sedang menulis di buku (daftar pembesuk)," katanya. 

Pria 30-an tahun ini tak curiga meskipun dia melihat saat itu wanita tersebut sudah membuka jas dokter dan menyandangkannya di lengan dan bahu kanan. "Karena kalau dokter koas atau dokter residen (calon dokter spesialis) kalau habis bertugas biasa membuka dan menteng jas. Dia (pelaku) jalannya juga santai, tidak tergesa-gesa," tuturnya.

Rachmat juga mengaku tak mengenal semua dokter koas dan residen yang tengah bertugas di Alamanda. "Saya tidak hafal satu-satu. Karena, kalau dokter koas dan residen kan banyak yang baru masuk, karena ini kan semester baru. Kalau mereka yang sudah dua semester bertugas, saya tahu," ujarnya. (Baca: Sketsa Wajah Penculik Bayi Segera Tersebar )

Kepada Tempo, Rachmat mengatakan saat peristiwa terjadi pada Selasa malam, 25 Maret 2014, suasana Alamanda dan sekitarnya agak sepi. "Waktu itu hujan gerimis. Beberapa pembesuk juga ada, menunggu di ruang besuk," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pantauan CCTV rumah sakit, wanita pelaku memasuki gedung dari pintu kecil di halaman parkir depan pukul 19.13 WIB, Selasa malam. Sebelum memasuki Ruang Alamanda Kelas III dan menculik, wanita berkerudung itu sempat melakukan gerakan seperti menelepon. (Baca : Penculik Bayi di Bandung Terekam Lagi Menelepon)

Pelaku meninggalkan Ruang Alamanda diduga sambil menggendong bayi hasil penculikan yang ditutup jas dokter. Dia meninggalkan gedung rumah sakit melalui pintu tempat dia masuk.

"Dari waktu pelaku masuk gedung sekitar pukul 19.13, lalu mengambil bayi dan keluar gedung sekitar pukul 19.32, jadi total sekitar 20 menit," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sukajadi Ajun Komisaris Achmad Gunawan di RS Hasan Sadikin. (Baca: Penculikan Bayi, Polisi Kejar Mobil Pelat B)

ERICK P. HARDI

Terpopuler
Inikah Rute MH370 Sebelum Menghilang?
Ahok: PNS DKI Banyak Nganggur 
Negara Bisa Paksa Lapindo Bayar Rp 1,5 Triliun  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Bayi jadi Korban Perdagangan Anak, Ibu dan Pembeli Kenal Lewat Grup Adopsi

55 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat menetapkan tiga orang tersangka kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di Karawang. Lima bayi ditemukan menjadi korban. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
5 Bayi jadi Korban Perdagangan Anak, Ibu dan Pembeli Kenal Lewat Grup Adopsi

Polres Metro Jakarta Barat menetapkan tiga tersangka atas jual beli bayi.


Penakluk Benua Antarktika

28 Januari 2024

Penakluk Benua Antarktika

Diansyah Putri Handayani menjadi perempuan Indonesia pertama yang mencapai Benua Antarktika. Bagaimana kisahnya?


Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

29 Juli 2023

Ekspresi Ferdiansyah saat menjawab pertanyaan media di Markas Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Jumat, 8 Mei 2020. Youtuber dengan nama akun Ferdian Paleka ini sempat meninggalkan Kota Bandung dan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh polisi sehingga dimasukkan namanya dalam Daftar Pencarian Orang. TEMPO/Prima Mulia
Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

Youtuber Ferdian Paleka yang ditangkap Polda Jawa Barat karena promosi judi online jadi bukti pernyataan kominfo.


Polisi Bongkar Perdagangan Anak: Ditampung di Bekasi, Dijual Sampai Rp 23 Juta

28 Juni 2023

Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis kasus TPPO jaringan internasional di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. Satgas TPPO Polri mengungkap 4 kasus TPPO jaringan internasional, diantaranya pengungkapan jaringan TPPO dengan modus mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Arab Saudi dan Jepang serta perdagangan anak di Sulawesi Tengah dan Bekasi dengan mendapat keuntungan mencapai Rp23 juta per orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Bongkar Perdagangan Anak: Ditampung di Bekasi, Dijual Sampai Rp 23 Juta

Kasus perdagangan anak ini berawal dari laporan di Polda Sulawesi Tengah akan adanya penculikan anak yang setelah ditelusuri ternyata bukan diculik.


Suhendra Ayah Sejuta Anak dari Bogor Divonis 4 Tahun Penjara

17 Mei 2023

Kapolres Bogor saat memimpin pengungkapan TPPO berkedok yayasan adopsi anak di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor. Rabu, 29 September 2022. Dok. Ist
Suhendra Ayah Sejuta Anak dari Bogor Divonis 4 Tahun Penjara

Suhendra si Ayah Sejuta Anak ditangkap jajaran Polres Bogor pada akhir September 2022 atas dugaan melakukan tindak pidana perdagangan anak


Pasutri Asal Amerika Terancam Hukuman Mati di Uganda

22 Desember 2022

Pasangan Amerika Nicholas Spencer dan istrinya, Mackenzie Leigh Mathias Spencer, keduanya 32, berdiri di pengadilan jalan Buganda, di mana mereka didakwa menyiksa John Kayima di Kampala, Uganda, 14 Desember 2022. REUTERS/Abubaker Lubowa
Pasutri Asal Amerika Terancam Hukuman Mati di Uganda

Awalnya suami istri asal Amerika itu mendapat tuduhan penyiksaan berat terhadap anak laki-laki berusia 10 tahun, tapi sekarang terancam hukuman mati


Praktek Perdagangan Anak di Balik Modus Adopsi Yayasan Ayah Sejuta Anak

29 September 2022

Ilustrasi bayi. freepik.com
Praktek Perdagangan Anak di Balik Modus Adopsi Yayasan Ayah Sejuta Anak

Seorang pria melakukan perdagangan anak dengan modus adopsi. Lewat Yayasan Ayah Sejuta Anak mengumpulkan para ibu hamil.


KPAI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perdagangan 30 Anak di Jambi

15 April 2022

Ilustrasi Perdagangan Anak. humanium.org
KPAI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perdagangan 30 Anak di Jambi

KPAI menyebut sudah ada 16 anak yang dalam perlindungan lembaga layanan perlindungan anak di Jambi, dari Dinas Sosial.


Tim Relawan Kemanusiaan Flores Laporkan Dugaan Perdagangan Anak ke Mabes Polri

23 Maret 2022

Ilustrasi Perdagangan Anak. humanium.org
Tim Relawan Kemanusiaan Flores Laporkan Dugaan Perdagangan Anak ke Mabes Polri

Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores akan melaporkan dugaan dugaan pidana perdagangan anak yang berasal Jawa Barat di Nusa Tenggara Timur (NTT).


Eks Rekan Jeffrey Epstein Tewas Gantung Diri di Penjara

20 Februari 2022

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kiri dan Jeffrey Epstein, kanan bersama pasangan masing-masing pada era 1990-an. Sumber: filmdaily.co
Eks Rekan Jeffrey Epstein Tewas Gantung Diri di Penjara

Seorang agen model Prancis yang dekat dengan pemodal Amerika Serikat sekaligus predator seks anak Jeffrey Epstein, ditemukan tewas di sel penjara