TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago mengatakan sejumlah calon anggota legislatif artis yang diusung partai Islam bisa menjadi bumerang bagi partainya karena kader partai Islam memperhatikan perilaku dan gaya hidup caleg yang diusung partainya.
"Kalau partai Islam tak cukup hanya mengusung caleg populer, perilaku, dan gaya hidupnya apakah sesuai dengan koridor agama tau tidak," ujar Andrinof ketika dihubungi Tempo, Kamis, 27 Maret 2014. Masyarakat melihat dengan teliti perilaku dan gaya hidup caleg artis, kata Andrinof. (Baca: Dewi Yull Sering Manggung dalam Kampanye Caleg).
Apabila perilakunya sudah sesuai koridor Islam sebelum bergabung dengan partainya, caleg tersebut bisa diterima. Namun, apabila sang caleg baru "berubah" setelah masuk partai, kecil kemungkinan caleg tersebut akan diterima. (Baca: Tak Ngeh Politik, Artis Dangdut Koplo Nekat Nyaleg).
Menurut Andrinof, partai Islam salah perhitungan dengan mengusung caleg artis dengan perilaku dan gaya hidup yang tidak sesuai koridor Islam. akibatnya ketika terungkap perilaku aslinya, partai kerepotan menjawab. Bahayanya, caleg-caleg seperti ini justru bisa membuat suara partai Islam tergerus. (Baca pula: Caleg Artis Masih Dipercaya Jadi Pendulang Suara).
"Fansnya belum tentu memilih si artis, kadernya sendiri mungkin meninggalkan," kata dia. Andrinof mengatakan sebaiknya sebelum mengusung caleg, partai islam harus secara seksama mengetahui bagaimana perilaku dan gaya hidup si artis. "Tidak bisa hanya dilihat popularitasnya saja."
TIKA PRIMANDARI