TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menerima dukungan dari ratusan purnawirawan TNI-Polri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai presiden RI periode 2014-2019. Prabowo merasa terharu mendapat kepercayaan dari purnawirawan yang juga teman, sahabat, senior, dan juniornya.
"Saya kaget begitu banyak yang muncul terutama senior-senior saya, komandan-komandan saya yang telah menggembleng saya, membentuk saya dari saya remaja hingga bisa mengabdi sebagai perwira dan patriot," kata Prabowo di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2014.
Di gedung tersebut, sekitar 80 purnawirawan jenderal, 300 purnawirawan perwira menengah, dan 400 purnawirawan prajurit mendeklarasikan diri mendukung Prabowo sebagai presiden 2014-2019. Deklarasi ini diwakili oleh Letnan Jenderal (Purnawirawan) Mohammad Yunus Yosfiah. (Baca: Demi Gerindra, Prabowo 'Pedekate' ke Seribu Kiai).
Mendapat dukungan tersebut Prabowo malah teringat perjuangan TNI zaman dulu, termasuk ketika awal dia menjadi prajurit. Menurut dia, TNI di era 1960-1970-an sangat kental dengan idealisme, cinta tanah air. Prajurit TNI saat itu tak peduli dengan kondisi negara yang miskin. (Baca: Mahfud Diklaim Cocok untuk Jokowi atau Prabowo).
Dia ingat saat itu taruna TNI memakai baju berkelir hijau belel. "Warna hijaunya hampir jadi putih," kata Prabowo. Seragam latihan lapangan memakai baju yang sudah compang-camping. Sepatu pun kualitasnya jelek, dipakai latihan dua pekan sudah jebol. "Tapi itu buatan negara kita sendiri," kata Prabowo diikuti riuh tepuk tangan purnawirawan.
Meski minim fasilitas, dia melanjutkan, prajurit-prajurit saat itu dengan bangga berbaris dan latihan. Komandan dan pelatih saat itu menggembleng dengan semangat 45. Bahkan dukungan masyarakat sangat besar untuk TNI, meski rakyat juga miskin saat itu. (Baca: Selain Prabowo, PPP Incar Enam Tokoh Nasional).
"Ketika latihan di gunung-gunung di Jawa Tengah dan Jawa Barat, rakyat keluar rumah memberi makan, minum, pisang, dan teh panas. Padahal untuk bikin teh panas mereka harus jalan kaki berkilo-kilo untuk mendapatkan air," kata dia.
Prabowo pun tak menyangka prajurit yang latihan dengan fasilitas minim itu, kini sudah menjadi jenderal, laksamana, dan marsekal yang andal. Karena alasan itu pun, dia berjanji akan menjadi pemimpin yang patriotis. (Baca juga: Tiru Jokowi, Prabowo: Aku Juga Rapopo).
INDRA WIJAYA