Kampanye Konvoi Picu Polusi Berbahaya  

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Ratusan simpatisan Partai Golkar menaiki motor untuk menghadiri Kampanye terbuka Partai berlambang pohon beringin tersebut di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/3). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ratusan simpatisan Partai Golkar menaiki motor untuk menghadiri Kampanye terbuka Partai berlambang pohon beringin tersebut di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/3). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kegiatan konvoi kendaraan selama masa kampanye terbuka di wilayah Kota Yogyakarta sekitar dua pekan terakhir turut meningkatkan polusi. "Terutama kampung yang berdekatan dengan jalanan, paling terimbas," kata Kepala Subbidang Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Piter Lawoasal, Jumat, 28 Maret 2014.

Dari survei ke sejumlah kawasan, polusi di sejumlah kampung meningkat. Sejumlah kampung yang berdekatan dengan jalanan yang sering dilalui konvoi seperti kawasan Giwangan, Terban, Keraton, dan Gondomanan. (Baca: Tujuh Partai Politik akan Dikenai Sanksi).

Untuk tingkat kebisingan suara, Piter menjelaskan, standar normal ambang batas yang dipersyaratkan sebesar 65 desibell (DB). Setelah konvoi, meningkat menjadi 95 DB. Menurut Piter, sebabnya adalah kebanyakan peserta konvoi memodifikasi saluran buangan kendaraannya (knalpot) hingga menimbulkan suara keras.

"Untuk orang dewasa mungkin tak masalah, tapi bagi anak-anak, khususnya bayi, kenaikan tingkat kebisingan ini masalah serius," kata Piter. Dampak yang bisa paling gampang mendera anak akibat naiknya ambang kebisingan itu adalah kondisi emosi anak. (Baca: Sultan HB X Kecam Massa PDIP yang Macetkan Jalan).

BLH sempat mengukur misalnya di kawasan Terban dan Gondomanan. Dengan jarak panjang konvoi sekitar 500 meter, pencemaran udara langsung meningkat melebihi ambang batas normal. Dari normal ambang 30 miugram per meterkubik melonjak menjadi 38 miugram per meter kubik. "Akibat gas karbon monoksida kendaraan yang dilepaskan secara masif dan bersama-sama," kata Piter.

Gas beracun ini biasanya memang bertahan tak lama di area konvoi. Sekitar setengah hingga satu jam baru menguap tertiup angin. Namun, dalam waktu pendek tersebut, lepasannya dinilai berbahaya bagi kesehatan orang yang jaraknya terlalu dekat dengan sumber polusi. "Oksigen yang terampas oleh karbon monoksida sangat besar," kata Piter.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Piter merekomendasikan peserta konvoi menggunakan masker. Sedangkan untuk warga khususnya yang menonton konvoi diharap mengambil jarak aman atau lokasi yang banyak memproduksi oksigen. "Seperti menonton di bawah pohon," katanya.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Yogyakarta Agus Triyatno mengatakan pelanggaran kampanye seperti membuat knalpot blombongan merupakan ranah kepolisian, pihaknya tak dapat menindak. "Itu masuk kategori pelanggaran lalu lintas. Kami hanya bisa mencatat pelanggarannya dan menyerahkan kepada KPU serta kepolisian," kata Agus (Baca: KPU Hapus Zona Kampanye di Jawa Barat ).

PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler
Inikah Rute MH370 Sebelum Menghilang?
Kenapa Asuransi Warga Amerika di MH370 Lebih Besar
Aburizal Bakrie Berkukuh Lapindo Tidak Bersalah  

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.


Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah
Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.


Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (kanan) didampingi Pengacaranya, Hinca Panjaitan (kiri) tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. Setelah mangkir pada pemeriksaan perdana, hari ini Setiyardi hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut


Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai capres 2014 kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.


Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.


Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengacungkan jari membentuk simbol
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.


Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Rajasa. TEMPO/Aditia Noviansyah
Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.


Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Tabloid Obor Pro Jokowi Beredar di Garut
Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.


Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Capres, Joko Widodo menyampaikan orasinya pada kampanye terbuka bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat. 3 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.


Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Anak anak kecil bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai meresmikan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan (3/4). Sebanyak  123 unit rumah warga yang direhab di RW 03 dan 05, kini siap di huni dengan berbagai fasilitas seperti taman dan wifi gratis. TEMPO/Dasril Roszandi
Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.