TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang musim kampanye Pemilu 2014, tidak semua calon anggota legislatif mengoptimalkan media sosial untuk kampanye. Hasil pemantauan lembaga riset isu politik di media sosial, Politicawave, menunjukkan hanya 39 persen calon anggota legislatif yang memanfaatkan situs jejaring sosial Twitter dalam kampanye.
"Tingkat pemanfaatan media sosial oleh para caleg masih sangat rendah," kata Yose Rizal, pendiri PoliticaWave, melalui keterangan tertulis, Jumat, 28 Maret 2014. Ia memaparkan temuan selama pekan pertama kampanye, 16-23 Maret, dari 6.608 caleg hanya 2.566 yang mempunyai akun Twitter. Selebihnya, masih mengandalkan media konvensional seperti iklan dan spanduk.
Baca Juga:
Adapun lima partai yang memiliki akun Twitter caleg terbanyak adalah Nasdem dengan 361 akun, disusul Golkar 347 akun, PAN 270 akun, PDIP 266 akun, dan PKS 232 akun. Yang menarik, kata Yose, partai besar justru tidak berada di urutan lima besar. Dia merujuk pada Partai Demokrat yang berada di urutan ketujuh dengan 195 akun dan Partai Persatuan Pembangunan di urutan kesepuluh dengan 114 akun.
Akun yang mendominasi Twitter pun bukan akun caleg, melainkan politikus yang sudah lama berkiprah, yaitu Tifatul Sembiring (@tifsembiring) dengan 732.015 follower, Farhat Abbas (@farhatabbaslaw) dengan 571.132 follower, dan Ulil Absar Abdalla (@ulil) dengan 350.020 follower. (Baca: Ini Politikus yang Jadi Juara di Twitter)
Dalam hal mention, Fahri Hamzah berakun @fahrihamzah memegang angka tertinggi dengan 1.509 mention. Posisi kedua tertinggi ditempati Ulil dengan 1.391 mention. Ulil disusul Hidayat Nur Wahid, politikus PKS, dengan akun @hnurwahid sebanyak 1.168 mention.
Yose mengatakan, di era digital ini, media sosial sangat efektif untuk promosi, terutama di kalangan anak muda yang merupakan pemilih pemula." Media macam ini murah, memiliki jangkauan luas, dan akses dua arah dengan masyarakat.
Sementara itu, iklan dan spanduk berbiaya besar dan hanya memberi informasi terbatas. Media konvensional ini tidak memberi masyarakat kesempatan untuk berkomunikasi dengan calon wakilnya.
ATMI PERTIWI
Terpopuler
Jokowi: Terima Kasih Pak Prabowo
Info Radar MH370 Mungkin Sengaja Disembunyikan
MH370 Buka Luka Lama Korban Pembajakan MH653