TEMPO.CO, Bandung - Desy Ariyani, pelaku penculikan bayi di RS Hasan Sadikin, selalu mengaku tengah hamil tua sejak tinggal bersama suaminya, Suara Mardika alias Dikdik, di RT 02 RW 11 Gang Junaedi, Jalan Pasirkaliki, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, beberapa bulan terakhir.
Bendahara RT 02, Lia, mengatakan sejak mulai kelihatan tinggal di Gang Junaedi pada Januari lalu, Desy mengaku tengah hamil tua kepada para tetangga, meskipun perut dan gaya berjalannya tak kelihatan seperti orang yang hampir melahirkan.
"Dia berbeda jawaban kalau ditanya usia kehamilan," ujarnya saat ditemui di Gang Junaedi, Sabtu, 29 Maret 2014. Lia mencontohkan, akhir Januari, Desy mengaku tengah hamil sembilan bulan. "Tapi, saat ditanya kapan melahirkan, pas ada tetangga yang melahirkan bulan Februari, dia bilang baru hamil delapan bulan," tuturnya.
Selain itu, kata Lia, ketika ditanya rencana lokasi rumah sakit bersalin yang digunakan, Desy selalu mengelak. Desy mengatakan dirinya akan melahirkan di rumah kos saja. "Padahal kamar kosnya kan di lantai 2 yang tangganya curam. Kalau orang hamil beneran kayaknya susah payah kalau naik ke lantai 2. Tapi dia, mah, biasa saja," katanya. (Baca: Terduga Penculik Bayi di RS Hasan Sadikin Dirawat)
Kepada Hasanah, istri Ketua RT 02, Desy sempat mengatakan, meski hamil, perutnya memang tak kelihatan buncit karena kandungannya melebar ke kiri-kanan perut. "Waktu ngobrol, saya ingat tanggal 13 Maret, dia (Desy) bilang hamilnya sudah 9 bulan 12 hari," kata wanita 52 tahun ini.
Baca Juga:
Lia dan Hasanah merasa mendapat kejutan ketika suatu pagi melihat Desy yang sedang menggendong bayi melintas bersama Dikdik di depan rumah mereka dari arah barat Gang Junaedi. "Saya ingat waktu itu pagi sekitar jam 7 hari Rabu, 26 Maret, sambil mengabari. Saya senang saja ternyata akhirnya si teteh melahirkan," kata Lia.
Rina, pemilik rumah kos tempat Desy dan Dikdik tinggal, menyangka Desy hamil. Ia mengaku, pada Selasa malam, 25 Maret, Desy sempat mengontak dirinya via pesan pendek. Saat itu Rina tengah bekerja sebagai asisten sebuah praktek dokter umum. "Dia bilang baru kebrosotan, bayi lahir langsung tak tertahan di pinggir jalan," katanya.
Baru sekitar pukul 21.00 dia bisa menjenguk Desy. Saat menjenguk Selasa malam itu, Rina datang nyaris berbarengan dengan mertua Desy, Nina, dan suami Desy, Dikdik. "Pas datang ke kamarnya di lantai 2, saya lihat Desy duduk mengangkang. Tapi sudah bersih-rapi. Mukanya enggak kelihatan habis melahirkan. Di sampingnya ada bayi," ujarnya.
Rina baru kaget setengah mati ketika sepulang bekerja, Jumat malam, 28 Maret, sekitar pukul 21.00 WIB, dikabari adiknya, Susan, bahwa rumah kos milik mereka disatroni polisi. Wanita berjilbab ini semakin kaget kala polisi mengabari bahwa Desy terduga penculik bayi di RS Hasan Sadikin.
"Saya, mah, bener-bener enggak menyangka dia bisa nekat seperti itu. Apalagi dia katanya sempat kabur terus mau bunuh diri di flyover Pasupati. Ih, bisa sampai begitu, ya," katanya. Lia dan Hasanah merasa yakin bahwa Desy adalah penculik bayi saat menonton berita televisi pada subuh tadi. "Bener-bener kaget. Karena dia orangnya ramah, suka menyapa kalau ketemu di jalan," kata Hasanah. (Baca: Kasus Bayi Diculik, Apa Sanksi bagi RS Hasan Sadikin?)
ERICK P. HARDI
Terpopuler
Akhirnya Polisi Temukan Bayi dan Penculiknya
Cerita Para Korban MH370
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri