TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye hemat energi Earth Hour atau mematikan listrik selama beberapa saat kembali digelar di Jakarta dan beberapa kota lain pada Sabtu, 29 Maret 2014. Program tahunan ini dimulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat. (Lihat galeri foto : Suasana Earth Hour di Bunderan HI).
Juru bicara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Bambang Dwiyanto, mengatakan program ini membuat perseroan bisa menghentikan operasi beberapa pembangkit listrik untuk sementara waktu. "PLN juga dapat menghemat biaya bahan bakar," kata Bambang kepada Tempo, Sabtu, 29 Maret 2014. (Baca : Nadya Jadi Duta Earth Hour Karena Gaya Hidupnya).
Bambang berharap banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Menurut dia, PLN juga menginstruksikan pegawainya untuk melaksanakan kampanye Earth Hour dengan mengurangi penggunaan peralatan listrik pada jam yang telah ditentukan. (Baca juga :Peduli Lingkungan, Pevita Pearce Tidak Pakai AC ).
Dampak Earth Hour pada penghematan pun dinilai signifikan. Menurut Bambang, komposisi penggunaan listrik di Indonesia lebih banyak untuk kegiatan produksi yakni 34 persen untuk pelanggan industri, 19 persen untuk golongan bisnis, dan 45 persen untuk konsumsi rumah tangga. Jika pelanggan rumah tangga mematikan lampu selama dua jam, dampak penghematannya sangat besar. "Apalagi jika diikuti oleh pelanggan industri dan bisnis."
Pelanggan industri dan bisnis yang menggunakan listrik untuk kegiatan produksi, menurut Bambang, masih bisa menghemat energi melalui manajemen energi. PLN mencatat saat ini beban puncak listrik di Indonesia mencapai 29 ribu Megawatt, mendekati kapasitas kemampuan pembangkit sebesar 33 ribu Megawatt.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler
Akhirnya Polisi Temukan Bayi dan Penculiknya
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri
Ke Suami, Penculik Mengaku Baru Lahirkan Bayi
Ryamirzard: Suara Pensiunan Jangan Diatur-atur