TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye hemat energi Earth Hour 2014 digelar di Jakarta dan 32 kota besar di Indonesia pada Sabtu malam, 29 Maret 2014. Lewat program ini, masyarakat diajak mematikan listrik pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat. (Baca : Earth Hour, Hotel-hotel Ini Ogah Matikan Lampu).
Dengan kampanye ini, PT PLN menyatakan terjadi penurunan beban listrik secara signifikan. Menurut juru bicara PLN, Bambang Dwiyanto, beban listrik di Jawa, Madura, dan Bali turun 509 megawatt (MW) atau 2,56 persen jika dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya.
"Penurunan beban listrik terutama terjadi pada jam 21.00 WIB," katanya melalui keterangan tertulis, Ahad, 30 Maret 2014. (Baca : Earth Hour Jakarta, Pembangkit Listrik PLN Libur).
Jika drinci, sepekan sebelum Earth Hour 2014, pada pukul 21.00 WIB, beban listrik di Jawa, Madura, dan Bali mencapai 19.869 MW. Sedangkan pada 29 Maret lalu beban turun menjadi 19.360 MW. Penurunan beban terbesar terjadi di Jakarta dan Banten, yakni sebesar 386 MW.
Bambang mengatakan jika penurunan beban ini dikalibrasikan ke nilai rupiah, PLN bisa menghemat biaya lebih dari Rp 1 miliar. Perhitungannya adalah penurunan daya sebesar 507 MW dalam satu jam dikalikan dengan biaya produksi listrik per kilowatt jam (kWh) yang mencapai Rp 2.000. Hasilnya adalah Rp 1.014.000.000. (Baca : Kampanye Earth Hour, Hotel Kempinski Matikan Lampu).
Earth Hour 2014 pun membukukan penghematan terbesar jika dibandingkan dengan program yang sama dalam dua tahun terakhir. Pada Earth Hour 2012, PLN mencatat penurunan beban puncak listrik secara nasional hingga 575 MW. Jika dinilai dengan rupiah, PLN saat itu menghemat biaya Rp 900 juta. Namun pada Earth Hour 2013, beban listrik nasional malah naik 1.236 MW karena ada pertandingan sepak bola.
FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler
Kenapa Penculik Bayi Loncat dari Flyover Pasupati?
Jokowi: Indonesia Harus Berani Stop Impor Sapi
Ini Aksi Bohong Penculik Bayi