TEMPO.CO, Damaskus - Reporter Javier Espinosa dan fotografer Ricardo Garcia Vilanova akhirnya menghirup udara bebas setelah enam bulan ditahan Al-Qaidah. Seusai pembebasan dua wartawan asal Spanyol itu, sembilan jurnalis asing dan sepuluh pewarta Suriah diketahui masih hilang hingga kini. Bahkan banyak warga Suriah yang bekerja sebagai aktivis media pun diduga ikut ditahan Al-Qaidah.
"Konflik Suriah adalah tempat paling berbahaya bagi jurnalis, sebagian besar karena risiko diculik oleh pemberontak atau pasukan pro-pemerintah," tulis The Hindu, Ahad, 30 Maret 2014.
Espinosa dan Vilanova ditahan sejak September 2013. Ketika itu keduanya tengah berusaha meninggalkan Suriah. Tapi mereka malah ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di Kota Tal Abyad, sebelah timur Provinsi Raqqa. Di sana, kelompok militan sangat mendominasi.
Menurut koran El Mundo, Espinosa sempat melakukan kontak dengan salah satu staf surat kabar itu. Espinosa bercerita, mereka mendapatkan bantuan dari militer Turki. Pada Ahad ini keduanya dijadwalkan tiba di Spanyol. "Namun tidak ada berita yang merinci pembebasan keduanya. Apakah dibebaskan atau melarikan diri," tulis The Hindu.
Di antara para wartawan perang, Espinosa dikenal sebagai koresponden pemberani. Pada Februari 2012, ia sempat terluka dalam penembakan bertubi-tubi oleh pasukan pemerintah Suriah di pusat Kota Homs. Dalam insiden itu, wartawan Prancis, Remi Ochlik, dan reporter Amerika, Marie Colvin, tewas. Espinosa sendiri selamat setelah berlindung di balik dinding.
THE HINDU | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Miliarder Ukraina Maju sebagai Calon Presiden
Petinggi Militer Australia Pimpin Pencarian MH370
20 Ribu Demonstran Tuntut Pelengseran Yingluck
Kapal Perang Bawa Detektor, Cari Kotak Hitam MH370
MH370 Hilang, Malaysia Pasang Pemindai Penumpang