TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 36 orang ikut dalam rombongan Athiyyah Laila, istri tersangka korupsi Anas Urbaningrum, saat menjenguk suaminya di Rutan KPK. Sebagian dari rombongan itu adalah santri dari Pondok Pesantren Krapyak yang dikelola ayah Athiyyah, Atabik Ali. Sebagian lagi adalah anggota organisasi masyarakat yang didirikan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia.
Namun niat menjenguk mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak bisa terwujud. "KPK bilang enggak boleh," ujar salah seorang kerabat Anas, Andi Syamsul Bakhri, di KPK, Senin, 31 Maret 2014. (Baca: KPK Telusuri Tambang Milik Anas Urbaningrum)
Syamsul, yang tangannya telah dicap tanda boleh mengunjungi tahanan KPK, menilai ketentuan itu aneh. Sebab, biasanya pada hari libur nasional, tahanan KPK bisa dikunjungi siapa saja. Tidak harus hanya oleh mereka yang namanya masuk daftar pengunjung yang dibolehkan KPK. "Tapi tadi KPK minta yang boleh cuma yang namanya ada dalam daftar, seperti hari kunjungan biasa yang Senin-Kamis itu," kata Syamsul.
Dia berharap KPK bisa memperbolehkan puluhan santri itu masuk. Alasannya, sebagian dari mereka telah datang jauh dari Yogyakarta. Kini mereka hanya bisa termangu menunggu di depan pintu Rumah Tahanan KPK. Adapun Athiyyah dan dua anaknya telah lebih dulu masuk untuk mengunjungi Anas.
Sebelumnya, pada 25 Februari 2014, KPK menjadwalkan pemeriksaan Attabik Ali, mertua Anas Urbaningrum. Attabik sedianya dimintai keterangan dalam kasus penerimaan hadiah proyek Hambalang yang melibatkan menantunya. Namun Attabik tak bisa hadir akibat sakit.
Attabik adalah anak dari Kiai Ali bin Maksum bin Ahmad, ulama yang dikenal sebagai orang yang memulai pesantren Al-Quran di Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta. Pesantren itu kemudian menjadi badan hukum dengan nama Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta yang kini dipimpin mertua Anas tersebut.
BUNGA MANGGIASIH
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY