TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Australia masih menelusuri lokasi kotam hitam pesawat Malaysia Airlines MH370 dengan peralatan khusus deteksi sinyal. Seperti dilansir The Guardian, Minggu, 30 Maret 2014, satu kapal perang bertolak dari Perth untuk melakukan operasi pencarian. (baca: Cari MH370, TNI AU Menyisir Pulau Rondo Aceh)
Selain kapal perang, Australia juga mengirim pesawat militer P-3 Orion. Pesawat itu dikabarkan melihat empat obyek berwarna oranye di lautan, masing-masing berukuran lebih dari dua meter.
Pencitraan dan posisi obyek-obyek, menurut Letnan Penerbang Russel Adams, menjadi perhatian. Namun, kata dia kepada Fairfax Media di markas Royal Australian Air Force (RAAF) Pearce, semua harus dianalisis kembali.
Adams mengungkapkan pelampung yang dilengkapi global positioning system (GPS) sudah dijatuhkan di area pencarian.
Kapal Angkatan Laut Australia, Ocean Shield, bergabung dengan tim pencari pada Senin untuk menyisiri Samudera Hindia. Teknologi pada kapal ini belum mampu mendeteksi alat desingan atau pinger pada kotak hitam pesawat sebelum pembatasan area pencarian ditentukan. (baca:Pencarian MH370 Bakal Bertahun-tahun Lamanya)
Pesawat MH370 yang membawa 239 orang itu menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret silam.
Sejumlah satelit dan awak pesawat pencari menangkap penampakan obyek di air. Namun, belum ada puing-puing yang dinyatakan sudah diangkat oleh kapal-kapal pencari.
Pedana Menteri Australia, Tony Abbott, menunjuk mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Angus Houston, sebagai komandan Joint Agency Co-ordination Centre (JACC) di Perth.
THE GUARDIAN I MARIA YUNIAR
Berita Terkait
M16 Telusuri Latar Belakang Penumpang MH370
MH370 Diduga Alami Kerusakan Navigasi
Hercules India Jatuh Tewaskan Lima Awak