TEMPO.CO, Jakarta - Konsorsium Sarulla Operations Ltd memperoleh pinjaman US$ 1,17 miliar dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), dan konsorsium dari beberapa bank komersial. Pinjaman selama 20 tahun dengan masa tenggang tujuh bulan ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara.
“Financial closing ini akan mempercepat pengembangan Sarulla untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara,” kata Presiden Direktur Medco Power Indonesia Fazil E. Alfitri dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 April 2014. Sejumlah bank komersial yang terlibat dalam pendanaan proyek ini adalah Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, ING Bank NV, Mizuho Bank, Ltd, National Australia Bank, Socignrale, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai Mandated Lead Arrangers.
Fazil menjelaskan, dalam Perjanjian Jual-Beli Listrik dengan PLN yang diteken 4 April 2013, financial closing proyek Sarulla ditargetkan paling lambat April 2014. Sedangkan perjanjian pinjaman telah ditandatangani Jumat lalu, 28 Maret 2014.
Tahap konstruksi pembangkit Sarulla (3 x 110 megawatt) dijadwalkan dimulai tahun ini. Unit pertama Sarulla dengan kapasitas 110 megawatt dijadwalkan beroperasi pada 2016. Sedangkan unit kedua dan ketiga--masing-masing 110 megawatt--dijadwalkan memasuki tahap komersial pada 2017 dan 2018.
Dengan beroperasinya pembangkit Sarulla nanti, PLN akan menghemat penggunaan bahan bakar minyak senilai US$ 1 juta per hari. “Proyek ini juga akan menghasilkan energi listrik dengan emisi karbon yang rendah.”
Berdasarkan perjanjian, tarif listrik PLTP Sarulla disepakati US$ 6,79 sen per kilowatt-jam. Biaya produksi listrik panas bumi ini di bawah biaya rata-rata pembangkitan listrik nasional yang berkisar US$ 13 sen per kilowatt-jam.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Terpopuler
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Agnes Monica Kalahkan Miley Cyrus di MTV
Nowela Indonesian Idol Tersiksa dengan Penampilannya