TEMPO.CO, Jakarta - Satinah Binti Jumadi Ahmad, 41 tahun, TKI asal Dusun Mruten Wetan, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah terancam hukuman pancung oleh Pemerintah Arab Saudi karena diduga membunuh majikannya. Satinah akan terbebas dari hukuman jika membayar uang tebusan atau diyat kepada Pemerintah Arab Saudi Rp 15 miliar, setelah turun dari sebelumnya Rp 21,25 miliar. (Baca: Keluarga Satinah Bersyukur Denda Dikurangi)
Seruan untuk menolong Satinah dari dalam negeri pun marak di media sosial. Seruan ini juga menghadapi suara kontra dari pengguna media sosial lainnya. Gerakan menolong Satinah dari dalam negeri, salah satunya muncul di akun @melaniesubono. Dari pantauan Lembaga Monitoring Media Awesometrics, ajakan untuk menolong Satinah dari Melanie ini dibicarakan dan di-retweet tak kurang dari 1.000 kali. (Baca: Penggalangan Dana untuk Satinah Tembus Rp 3 Miliar)
Artis Melanie Subono adalah salah satu yang kerap mempercakapkan nasib Satinah, tapi rupanya bukan dia yang paling banyak menulis status soal ini. Namun di antara akun yang paling rajin berkicau soal Satinah, hanya akun @melaniesubono yang masuk jajaran akun paling berpengaruh.
Salah satu bentuk dukungan massa terhadap Satinah lewat media sosial adalah memilih menyebarkan atau me-retweet status-status bersentimen positif. Merujuk keterangan tertulis Awesometrics, ada lebih 70.000-an percakapan di Twitter yang ditangkap Awesometrics selama 18-27 Maret 2014.
Selain yang mendukung Satinah, tak kurang dari 200 percakapan menentang bantuan diyat untuk Satinah karena menilai yang bersangkutan seorang pembunuh. Tapi, tweet-tweet ini tak masuk daftar status yang banyak di-retweet.
Baca Juga:
HARUN
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Terpopuler
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Agnes Monica Kalahkan Miley Cyrus di MTV
Nowela Indonesian Idol Tersiksa dengan Penampilannya