TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan variabel yang paling menentukan dalam mendulang suara partai adalah tokoh. "Paling mudah, ya, jual tokoh, seperti PDIP jual Joko Widodo, Gerindra jual Prabowo Subianto," kata Qodari ketika dihubungi Tempo, Senin, 31 Maret 2014.
Qodari menyayangkan PDIP yang kurang optimal mempromosikan Jokowi. "Sejak deklarasi belum pernah ada iklan PDIP yang mempromosikan Jokowi sebagai capres, selama ini hanya dari berita," katanya. Padahal, Jokowi dideklarasikan sebagai capres sebelum Pemilu Legislatif untuk mendulang suara. (Baca: Megawati Tunjukkan Surat Mandat Jokowi Nyapres).
Qodari juga menyoroti kampanye PDIP yang kurang menunjukkan partai berlambang banteng tersebut sebagai partai oposisi. Sementara momentum ini pas bagi PDIP untuk menunjukkan diri. "Sekarang banyak yang kecewa dengan pemerintahan, harusnya PDIP lebih menunjukkan identitas oposisinya." (Baca: Mega Kirim Sinyal Jokowi Capres Sejak Januari).
Dalam mandatnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden pada Jumat 15 Maret 2014. Selain mandat, Megawati juga menginstruksikan tiga perintah harian bagi seluruh elemen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lewat akun Twitter @PDI_Perjuangan. (Baca pula: Mega Resmikan Jokowi sebagai Calon Presiden).
Akun tersebut juga menawarkan logo bergambar wajah Jokowi beserta tulisan "JKW4P, Coblos Nomor 4, Jokowi Presiden." PDI Perjuangan mempersilakan para pengguna Twitter untuk menggunakannya sebagai foto profil akunnya. Nomor 4 adalah nomor PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif 9 April mendatang.
TIKA PRIMANDARI