TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Network Elections Survei (INES) merilis hasil surveinya dengan menempatkan calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto dan partainya sebagai juara pertama. Elektabilitas Prabowo jauh mengungguli calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo.
"Dalam jawaban spontan, Prabowo mempunyai tingkat top of mind yang tertinggi dengan 35,2 persen. Disusul Megawati Soekarnoputri 18,7 persen dan Jokowi hanya 9,4 persen," kata Direktur Eksekutif INES Irwan Suhanto di Jakarta, Senin, 31 Maret 2014.
Bahkan, kata Irwan, kalau pun angka top of mind Megawati dan Jokowi digabung, tetap belum bisa melampaui Prabowo. Sebab, gabungan elektabilitas keduanya hanya 28,1 persen. "Saat diajukan pertanyaan tertutup pun, Prabowo tetap unggul dari gabungan elektabilitas keduanya," kata Irwan.
Dalam simulasi capres dengan pertanyaan tertutup yang sudah diajukan nama, Prabowo meraup elektabilitas tertinggi dengan 35,6 persen. Disusul Mega 17,1 persen dan Jokowi 16,2 persen. "Yang sudah terekam di benak masyarakat (top of mind) tentang siapa presidennya adalah Prabowo Subianto," kata Direktur Data INES Satya Wijayantara.
Menurut temuan survei INES, tak hanya Prabowo yang juara. Partai pengusungnya, Gerindra, juga diprediksi memenangi Pemilu 2014. Saat mengajukan pertanyaan spontan, top of mind Gerindra mencapai 19,1 persen, unggul dari PDIP yang hanya 18,6 persen.
Gerindra bahkan unggul jauh dari Golkar yang hanya dapat 12,9 persen. Bahkan, jika responden diajukan langsung dengan 12 nama partai, Gerindra, kata Irwan, elektabilitas Gerindra mencapai 25,4 persen, jauh unggul dari PDIP yang hanya 21,1 persen.
Irwan mengklaim survei yang mereka lakukan pada 14-21 Maret 2014 tersebut melibatkan 6.588 responden yang diambil secara multistage random sampling dari seluruh populasi pemilih di Indonesia. Menurut Irwan, margin of error survei mereka plus minus 1,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Irwan, survei lembaganya kredibel karena pernah terlibat dalam survei pemilukada DKI Jakarta (2012), Jawa Barat (2013), Jawa Tengah (2013), Sumatera Utara (2013), Kalimantan Barat (2013) dan beberapa Pemilukada lainya. Soal biaya survei, INES mengaku duitnya berasal dari INES sendiri dan bekerja sama dengan FSP BUMN Bersatu.
KHAIRUL ANAM
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Yahoo! Bikin Tandingan YouTube
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia