TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda gempa bumi pukul 18.21 WIB. Gempa tektonik itu berkekuatan 4,5 skala richter. Episemtrum atau pusat gempa berada di darat, yaitu 7,9 lintang selatan 110,5 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. "Pusat gempa berada di 6 kilometer utara Wonosari, Gunungkidul," kata Bambang Subadio, pegawai Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Rabu 2 April 2014.
Gempa itu terasa di Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten hingga Surakarta. Di Yogyakarta terasa II-III MMI ( Mercalli Modify Intensity). Namun belum ada laporan adanya kerusakan akibat gempa bumi ini.
Masayarakat yang berada di Sleman juga sempat berhamburan ke luar rumah. Sebab getaran akibat gempa sangat terasa. Gempa akibat pergerakan patahan di darat itu sempat dikira berasal dari Gunung Merapi. Tetapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknonologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta menyatakan aktivitas Merapi normal. Gempa itu adalah gempa tektonik, bukan vulkanik.
Saking paniknya saat gempa, warga berhamburan dengan menggendong anak-anak mereka. Warga Ngemplak Sleman menunggu hingga 20 menit berada di luar rumah, khawatir ada gempa bumi susulan. "Panik, suaranya bergemuruh, rumah bergetar," kata Farida, 26 tahun, warga Ngemplak, Sleman sambil menggendong anaknya.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulanagn Bencana Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta juga belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa bumi ini. "Teman-teman tim reaksi cepat sedang bergerak mencari data," kata Pristiawan, komandan tim reaksi cepat.
MUH SYAIFULLAH
Berita Terpopuler
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub
Macam-macam Teror ke Jokowi
Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya