TEMPO.CO, Jakarta - Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 memperkenalkan pesawat R80 rancangannya. Habibie mengatakan tengah bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk menyiapkan pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut.
"Nanti yang bikin Dirgantara Indonesia. Jadi PT Dirgantara Indonesia itu masih ada," kata B.J. Habibie dalam acara bedah bukunya yang berjudul Tak Boleh Lelah dan Kalah di gedung Bank Indonesia, Selasa malam, 1 April 2014.
Habibie menyatakan pesawat yang ditargetkan rampung dibangun pada 2017 itu merupakan milik Dirgantara Indonesia. "Saya sampaikan, R80 ini milik DI, bukan Habibie," katanya.
Mengenai makna R80, Habibie menjelaskan, "R" adalah inisial "Regional", sementara angka 80 menunjukkan kapasitas penumpang yang dapat diangkut pesawat karyanya tersebut. Habibie mengatakan pesawat R80 memiliki bypass ratio 40 dan hemat bahan bakar sebanyak 30 persen.
Habibie adalah perancang N250, pesawat penumpang sipil karya anak bangsa yang sempat membanggakan Indonesia pada era 1990-an. Pesawat N250 dibuat oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)--kini bernama PT Dirgantara Indonesia. Pesawat N250 diperkenalkan pada 1989 dan terbang perdana pada 10 Agustus 1995 (baca pula: Jadi Presiden, Prabowo Janji Garap Pesawat Habibie).
MAYA NAWANGWULAN
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub