TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan telepon cerdas besutan Xiaomi tampaknya bakal semakin meningkat tahun ini. Hingga kuartal pertama tahun ini, perusahaan asal Cina ini telah mengapalkan sekitar 11 juta unit ponsel. Jumlah ini melebihi setengah dari jumlah total pengapalan tahun lalu yang mencapai 18,7 juta unit.
Chief Executive Officer Xiaomi, Lei Jun, mengatakan total pengapalan tahun ini bisa mencapai 60 juta atau 50 persen melebih target awal tahun ini. “Untuk tahun depan saya perkirakan bisa mencapai 100 juta unit,” kata dia dalam situs perusahaan, Selasa, 1 April 2014.
Pengapalan memang tidak identik dengan penjualan. Namun, peningkatan pengapalan ini berindikasi positif bagi kinerja penjualan perusahaan. Istilah pengapalan ini lazim digunakan perusahaan manufaktur gadget dan komputer. (Baca: Petinggi Google Pindah ke 'Apple' Cina).
Baca Juga:
Naiknya angka pengapalan ini seiring dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan ke kawasan baru di luar Cina, yaitu Hongkong dan Taiwan. Baru-baru ini perusahaan juga mulai merambah hingga Asia Tenggara seperti Singapura. (Baca: Xiaomi Mulai Berjualan di Cina).
Lei Jun memang pernah mengatakan perusahaan akan terus berekspansi hingga ke berbagai negara lain, seperti India dan Amerika Latin. Ekspansi ini berlangsung dibawah kendali mantan petinggi Google, Hugo Barra, yang pindah ke Xiaomi pada tahun lalu. Dia menempati posisi vice president untuk Xiaomi Global.
Menurut Lei Jun, pendapatan perusahaan naik 150 persen pada kuartal ini dibandingkan dengan kuartal serupa tahun lalu. Jika tren ini terus berlanjut hingga akhir tahun, penjualan bisa mencapai sekitar Rp 140 triliun. Namun, dia memperkirakan angka yang lebih realistis pada kisaran Rp 120 triliun.
Pencapaian ini terbilang luar biasa karena perusahaan baru saja meluncurkan produknya pada 2011. Perusahaan baru ini berhasil meraih popularitas karena menjual produk dengan spesifikasi tinggi pada harga terjangkau dibandingkan HTC dan Samsung. (Baca pula: Xiaomi Tawarkan Wi-Fi Router Terurai Murah).
TECHINASIA | BUDI RIZA
