TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia (Persero) belum menaikkan tarif angkutan barang, meskipun layanan pengiriman yang dilakukan saat ini relatif lebih cepat seiring dengan digunakannya fasilitas double track. Layanan barang saat ini masih mengacu harga lama yang dihitung dari penggunaan kereta dan berat barang.
“Kami belum keluarkan kebijakan menaikkan tarif barang,” kata pihak Divisi Angkutan Logistik, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) IV Semarang, Edi Gunawan, Rabu, 2 April 2014. (Baca juga : Jalur Rel Kereta Ganda Tegal-Bojonegoro Rampung)
Menurut Gunawan, tarif yang diberlakukan saat ini masih mengacu pada ukuran pengunaan gerbong, dimulai dari penggunaan satu unit gerbong penuh, setengah, dan seperempat gerbong. Selain itu, divisi logistik PT KAI juga masih memberlakukan tarif lama yang dihitung berdasarkan jumlah barang per kilogram hingga satuan ton.
“Rata-rata per kilogram paling murah Rp 2.000, sedangkan 1 ton mencapai Rp 1,5-1,7 juta, tergantung hitungan penggunaan kereta juga,” Gunawan menjelaskan.
Saat ini Divisi Logistik PT KAI Daop IV Semarang melayani 20 kereta barang, masing-masing dengan kereta kontainer, dan barang khusus seperti semen dan kargo umum. Jumlah itu belum dihitung dengan kereta barang yang menempel di kereta penumpang. “Namun jumlah layanan kereta barang itu masih kalah dengan layanan Daop lain seperti Jakarta dan Surabaya yang banyak menggunakan kontainer,” kata dia. (Lihat juga: Biaya Logistik Kereta Masih Mahal )
Layanan pengiriman barang lewat kereta saat ini lebih cepat. Daop IV Semarang yang sudah punya double track mengalami pengurangan perjalanan kereta barang hingga 1,5 jam. Kecepatan itu dipengaruhi oleh hambatan di stasiun lintas yang mulai terurai karena tak harus menunggu kereta penumpang untuk lewat terlebih dulu.
Manejer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang, Eko Budiyanto, menyatakan kepadatan angkutan barang di wilayah kerjanya akan terjadi pada 2015, ketika rel dari stasiun Tawang ke pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, sudah bisa dilalui. “Itu akan terasa ramai, karena mampu mengirim sejumlah barang ekspor ke pelabuhan secara langsung,” kata dia. (Berita terkait : Minim Fasilitas, Kereta Tak Ramah untuk Logistik)
Saat ini layanan PT KAI Daop Semarang baru melayani sebagian angkutan barang berupa paket hantaran antar-stasiun. Adapun jalinan kerja sama angkutan barang secara khusus baru dilakukan dengan perusahaan minyak PT Pertamina yang mengangkut BBM asal Maos, Cilacap; ke Tegal dan Karangtalun, Cilacap; dan ke stasiun Brumbung, Mranggen, Demak. “Biasanya pengangkutan barang bekerja sama dengan perusahaan dilakukan dengan cara kontrak,” kata dia.
EDI FAISOL (SEMARANG)
Terpopuler :
Industri Kreatif Perlu Teknik Branding Jitu
SBY Turun Tangan Selesaikan Bandara Ahmad Yani
BI Bentuk Komite Pasar Valuta Asing Indonesia