TEMPO.CO, Milan - Keluarga mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mempertimbangkan menjual 20-30 persen sahamnya di AC Milan. Hal ini dinyatakan juru biacara Wakil Ketua Eksekutif AC Milan, Barbara Berlusconi, di Milan, Italia, Rabu, 2 April 2014.
Barbara Berlusconi, anak perempuan Berlusconi, menambahkan, keluarganya masih berkomitmen pada klub berjulukan i Rossoneri (Si Hitam Merah) itu.
Pada awal konferensi pers, Barbara Berlusconi menyampaikan bahwa keluarganya mencari mitra untuk mendanai AC Milan. Itu sebabnya ia telah mengunjungi Timur Tengah dan AS belum lama ini untuk menjajaki hal tersebut.
Sepak bola Italia telah dihantam hooliganisme dan skandal pengaturan hasil pertandingan yang berpengaruh terhadap masuknya investasi asing ke bisnis olahraga ini. Hal ini berbeda dengan di Inggris dan Prancis, yang diminati investor asing, terutama dari Timur Tengah.
Pada November lalu, pengusaha Indonesia, Erick Tohir, dan mitranya membeli saham mayoritas klub pesaing AC Milan, Inter Milan. Investasi yang masuk mencapai 350 juta euro atau Rp 5,4 triliun. Klub Italia lainnya, AS Roma, saat ini dikendalikan oleh Grup Investasi Amerika.
AC Milan yang dibeli Berlusconi dengan cepat menjadi tim papan atas di Italia dan Eropa, dengan memenangi kompetisi Serie A pada 1998 dan Piala Eropa (Liga Champions) dua musim kemudian.
Kesuksesan klub ini ikut melambungkan Belusconi di kancah politik Italia pada 1990-an. Milan tak lagi memenangi Serie A Italia sejak 2011 dan sejumlah pemainnya hengkang beberapa tahun belakangan. Hal ini mengindikasikan sepak bola Italia dilanda kesulitan pendanaan.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN
Terpopuler:
Guardiola: MU Bagus di Liga Champions
Ibra: Chelsea Superfavorit
Khawatir Aremania Berulah, Arema Perketat Keamanan