TEMPO.CO, Jakarta - Gempa 8,2 Skala Ritcher yang menghantam Cile pada Selasa, 1 April 2014 malam waktu setempat atau sekitar Rabu, 2 April pukul 07.00 WIB, merupakan puncak dari rangkaian sekitar 300 gempa besar kecil yang terjadi di wilayah itu dua minggu terakhir.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,7 Skala Ritcher mengguncang negara itu pada 16 Maret lalu, menyebabkan sekitar 100 ribu warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena khawatir akan tsunami. Tsunami tidak terjadi, tapi sejak itu gempa besar-kecil terus terjadi, terutama di sekitar Kota Iquique.
“Ini bukan situasi biasa. Ada gabungan antara rangkaian guncangan dan pasca-guncangan yang sulit dievaluasi,” kata Mario Pardo, Wakil Pimpinan Pusat Seismologi Universidad de Chile, seperti dikutip koran lokal La Tercera.
Cile merupakan salah satu negara yang paling rentan gempa. Terakhir, sebuah gempa berkekuatan 8,8 Skala Ritcher dan tsunami di wilayah Cile tengah pada 2010 menyebabkan lebih dari 500 meninggal dan sekitar 220 ribu rumah rusak.
Gempa paling besar yang pernah terjadi di bumi, yaitu 9,5 skala Ritcher, mengguncang Cile pada 1960 dan menyebabkan lebih dari 5.000 orang meninggal.
BELFAST TELEGRAPH | PHILIPUS PARERA
Berita Terkait:
Gempa Goyang Cile, 100 Ribu Warga Dievakuasi
Michelle Bachelet Dilantik Jadi Presiden Cile
Remaja Cile Jual Bayi di Facebook Rp 1,3 Juta
Janji Bachelet untuk Warga Cile