TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sudah tiga pekan lebih sejak menghilang, tubuh pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 belum juga ditemukan. Menurut Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, penyelidikan penyebab MH370 hilang dan jatuh akan memakan waktu lama.
"Bisa jadi, penyebab tragedi itu akan selalu menjadi misteri," ujar Khalid, Selasa, 1 April 2014. (Baca juga: Firma Hukum Amerika Minta Bukti MH370 Cacat)
Puluhan pesawat dan kapal laut dari tujuh negara terus mencari jejak MH370 di Samudra Hindia, tanpa hasil. Bahkan Otoritas Keselamatan Malaysia (AMSA) menyatakan tidak ada perkembangan signifikan terkait dengan pencarian MH370.
Saat ini, kepolisian Malaysia fokus ke empat penyelidikan: sabotase, pembajakan, masalah pribadi, dan psikologi penumpang serta awak kapal. "Setiap hal, sekecil apapun, harus dikuak dengan jelas. Meski ada kemungkinan kita tidak akan pernah tahu penyebab kecelakaan." (Baca juga: MH370 Akan Dibuat Film?)
Menjelang kunjungan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ke Australia, sebuah kapal selam Inggris tiba di Samudra Hindia untuk membantu pencarian MH370. Dikutip dari Malaysia Insider, AL Inggris menyatakan kapal selam ini memiliki kemampuan modern untuk pencarian bawah air, hingga bisa menemukan pesawat yang hilang.
Pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines hilang dari radar pada 8 Maret 2014. Kala itu, MH370 tengah mengangkut 239 penumpang serta awak pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing. Setelah mengakhiri komunikasi dengan petugas menara KLIA, kapal besi itu tidak diketahui lagi arahnya.
CHRON | MALAYSIA INSIDER | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
MI5 dan MI6 Dikerahkan Selidiki Ikhwanul Muslimin
Turki Rusuh, Tolak Kemenangan Erdogan
Pemimpin Spiritual Yahudi Iran Meninggal
Terkait MH370, Malaysia Akan Gugat Daily Mail?
Ingin Kaya, Pria Ini Umpankan Testisnya ke Hyena