TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku punya kebiasaan menjalani tes kesehatan untuk menjaga kondisi tubuhnya secara rutin. Uniknya, Ahok, sapaan akrabnya, selalu memeriksakan tensi adarahnya, apalagi seusai marah-marah. (Baca: Ahok Akui Diwarisi Jokowi Jurus Menahan Diri)
"Habis marah-marah saya panggil yankes (layanan kesehatan). Dicek tensi saya 100 per 70. Ya udah boleh marah-marah lagi," kata dia saat membuka Seminar Terkait Hepatitis, HIV/AIDS kepada ibu-ibu PKK Provinsi DKI, Rabu, 2 April 2014. (Baca: Dianggap Galak, Ahok: Apa Saya Kurang Lembut?)
Ahok pun meminta warga Jakarta rutin memeriksakan kondisi tubuh demi kesehatan. Dia menceritakan pengalaman pahitnya ihwal hepatitis. Ayahnya meninggal akibat hepatitis C, yang berupa berupa pengerasan hati. Karena itu, dia suka menjalani tes kesehatan untuk mengetahui kondisi tubuh. Ahok juga meminta kalangan ibu-ibu menjadi penggerak kesadaran masyarakat untuk tes kesehatan seperti hepatitis, kanker serviks, dan HIV. "Ibu-ibu PKK harus jadi model, motor penggerak," kata dia. (Baca: Beda Jokowi-Ahok Marah Bikin Risma-Whisnu Ngakak)
Menurut Ahok, masyarakat belum sadar akan bahaya penyakit-penyakit itu. Gerakan sadar penyakit ini bisa disampaikan melalui pembicaraan sehari-hari. "Jadi mengobrolnya jangan soal apa TV terbaru, tapi sudah tes kesehatan atau belum," kata Ahok. Dia menyebutkan banyak orang tidak suka tes kesehatan karena takut mengetahui penyakitnya sendiri. Padahal, itu persepsi yang salah. Padahal, semua wanita, baik yang sudah menikah ataupun belum, harus menjalani tes serviks. Untuk menarik minat ibu-ibu, kata Ahok, dia akan membuat klinik-klinik di dekat pasar. "Ibu-ibu lihat sayur murah betah di pasar. Jadi sambil menunggu, ikut tes." (Baca: Beda Reaksi Jokowi dan Ahok Saat Hadapi Masalah)
ATMI PERTIWI
Berita Lainnya: