Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Populer Bisa Jadi Target Bullying  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Jjie.org
Jjie.org
Iklan

TEMPO.CO, New York - Menjadi populer di sekolah tidak selalu disebut sebuah keberuntungan. Sebab, hal itu memiliki sisi buruk bagi para remaja. Menjadi popular justru meningkatkan risiko untuk di-bully, demikian diungkapkan para ilmuwan.

Selama ini diketahui bahwa remaja yang rentan secara sosial, misalnya mengalami keterlambatan perkembangan, kurang teman, ataupun bermasalah dengan bentuk tubuh, mengalami risiko yang lebih besar untuk di-bully. Namun temuan terbaru ini mengungkapkan banyak korban tindakan bullying tidak sesuai dengan stereotip tersebut, ungkap penulis hasil riset yang dipublikasikan di American Sociological Review, seperti dikutip Health Day edisi 1 April 2014.

"Kebanyakan orang tidak berpikir bahwa mempunyai status sosial yang lebih tinggi akan meningkatkan risiko di-bully, tapi beberapa pengecualian kami lihat dalam temuan kami," kata Robert Faris, associate professor of sociology dari University of California, Davis. "Ini seperti pola tersembunyi yang berakar pada kompetisi status sosial," ujar Faris.

Para ilmuwan menganalisis data yang dikumpulkan selama tahun pendidikan 2004 hingga 2005. Dari 42 ribu lebih anak-anak tingkat VIII hingga X di 19 sekolah umum di Carolina Utara yang menjadi bahan penelitian, siswa yang mengalami popularitas dari rentang pertengahan hingga 95 persen ternyata memiliki 25 persen kenaikan risiko untuk di-bully.

"Namun siswa yang mencapai puncak tertinggi di ranking sekolahnya lebih dari 95 persen memiliki risiko untuk menjadi korban pun menurun drastis," kata Faris. Menurut dia, menaiki tangga kepopuleran sosial bisa menyakitkan, tapi menduduki posisi tertinggi membuatnya menjadi aman

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, yakni ketika anak populer di-bully, efek-efek negatif seperti kecemasan, kemarahan, depresi dan tersisih secara sosial, kata para imuwan, menjadi lebih parah. "Hal ini disebabkan anak-anak yang populer merasa bahwa mereka lebih cenderung untuk kehilangan lebih banyak kesempatan. Mereka merasa telah bekerja keras untuk memperoleh status sosial yang disandangnya," kata Faris. "Kemungkinan yang lainnya adalah semakin populer anak-anak tersebut, semakin kecil dugaan mereka akan di-bully," ujarnya.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Artis Ini Punya Cara Dongkrak Pamornya yang Redup
Wajah Pria Mencerminkan Kecerdasannya?
Transfer Lemak, Cara Aman Percantik Wajah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.


Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.


Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.


Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.


Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.


19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.


Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Ilustrasi remaja sedang konsultasi dokter. shutterstock.com
Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.


Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Kiri ke kanan, Peter MacArthur- Duta Besar Kanada; Doddy Izwardi,-Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan; Eni Agustina,-Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan; Andrew O'Connell-Regional Director Nutrition International/Nutrition International5.      Allaster Cox-Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Australia
Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?


Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Front Page Cantik. Orang Tua dan Remaja. Shutterstock
Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.


Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Ilustrasi remaja hang out.
Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.