TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengeluarkan maklumat pelayaran pada Rabu sore, 2 April 2014, segera setelah mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika. "Menyangkut dampak gempa besar yang terjadi di Cile (Amerika Latin), BMKG mengeluarkan maklumat pelayaran tersebut ditujukan kepada para syahbandar, kepala kantor pelabuhan, kepala unit penyelenggara pelabuhan, kepala pangkalan penjaga laut dan pantai, serta kepala kantor stasiun radio operasi pantai di wilayah-wilayah di Indonesia yang kemungkinan terkena potensi ancaman tsunami akibat gempa tersebut.
"Inti dari maklumat pelayaran tersebut adalah memerintahkan semua aparat Perhubungan Laut untuk mengutamakan keselamatan pelayaran dan meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan potensi terjadinya tsunami," tulis siaran rilis yang diterima Tempo, Kamis, 3 April 2014. (baca: Gempa Cile Picu Tsunami Mini di Jepang)
BMKG telah menyampaikan peringatan akan potensi terjadinya tsunami akibat gempa 8,2 skala Richter yang terjadi di Cile, Rabu, 2 April 2104, pukul 06.46 WIB. Potensi tsunami terjadi pada beberapa wilayah, terutama di area Indonesia bagian timur, antara lain Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, Supiori Manokwari, Yapen Sorong bagian Utara, Kota Sorong, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Rajaampat, Halmahera Tomur, Pandeglang bagian Selatan, Jember, dan lainnya. (baca: Tsunami Cile, Nelayan Yogya Dilarang Melaut)
Informasi lebih lanjut yang diperoleh menyebutkan potensi tsunami secara keseluruhan menjangkau sekitar 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia dengan kategori status waspada. Hingga siaran pers ini disusun, Kementerian Perhubungan belum memperoleh laporan dari wilayah-wilayah tersebut menyangkut tsunami yang mengancam keselamatan pelayaran.
ALI HIDAYAT
Berita Lainnya:
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub
Ini Caleg dan Capres Ideal Versi KPK
Macam-macam Teror ke Jokowi
Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya