TEMPO.CO, Jakarta - Rasa sakit tak menghalangi semangat desainer Stephanus Hamy untuk berkarya. Perancang yang biasa disapa Hamy ini pasca stroke sejak Juli 2011 lalu, menyajikan karyanya pada peragaan busana yang berlangsung pekan lalu di Jakarta. Ia menggelar busana batik Minangkabau dalam kesempatan hari ulang tahun Persatuan Istri Purnawirawan (Perip) ke 50 tahun, pada 18 Maret 2014 di Graha Jala Puspita.
Melalui Ratna Djoko Suyanto yang memberikan pembinaan dan perlindungan pada usaha batik asal kota Solok, Hamy diberikan keleluasaan untuk menyajikan batik ini. "Mas Hamy merancang sebanyak 25 pakaian, mulai baju kasual untuk minum teh sore dan gaun pesta malam," kata Sabena yang menjadi pembicara Hamy. Pasca stroke, bicara perancang berkulit putih ini belum lancar dan masih terbata-bata, dan melalui Sabena yang membantu Hamy bicara.
Siluet dalam rancangannya kali ini, gaun terusan, rok ploi, jaket, blazer, mantel panjang, rok sarung yang dipadu padan dengan rok plist panjang, rok midy, blus chiffon polos dengan aksen kalung renda payet ataupun ikat pinggang renda payet. Untuk gaun minum teh dan gaun malam berupa gaun panjang, bustier, blus dan rok lace hitam dengan payet di sana-sini.
Sabena menjelaskan, gaya rancangan Hamy disukai para wanita untuk menghadiri berbagai acara seperti untuk ngantor, arisan, pesta hingga kegiatan sosial. Penggunanya, para wanita karir, wanita mapan yang ingin terlihat fashionable dalam balutan busana etnik modern. "Dalam show kali ini para modelnya, ibu-ibu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) sekitar sepuluh istri menteri," kata Sabena.
Sabena mengatakan, rasa cinta Hamy dengan batik Minangkabau karena batik ini sudah lama berada dalam pembinaan ibu-ibu SIKIB di bawah pimpinan Ratna Djoko Suyanto. "Mas Hamy diberi kesempatan untuk mengembangkan batik yang sudah dicintai Mas Hamy," kata dia.
Sebagai perancang senior, Hamy tertantang untuk bisa berkreasi dengan Batik Minangkabau yang dikenal dengan warna tanah liat karena menggunakan sumber pewarna alami seperti kulit rambutan, kulit jengkol, gambir, kulit mahoni, daun dan akar jerami.
Hamy yang mencintai kekayaan Indonesia dan semua karyanya sangat kental dengan nuansa lokal, meyakini sejarah batik ini berasal dari Cina yang dibawa melalui para pedagangnya. "Dan karena kecantikan wanita Minang untuk mengenakan kain dan selendang batik bermotif bunga, kaluak paku dan motif geometrik Ranah Minang ini," kata Sabena.
Dana Iswara, istri Menteri Keuangan, Chatib Basri mengenakan blus atau baju kurung panjang warna merah magenta dipadu kain batik Minangkabau warna senada. "Ini karya Mas Hamy yang sangat kental dengan nuansa lokal, Batik Minangkabau," kata Dana, mantan pembaca berita ini mengomentari busana dikenakan di atas panggung.
Selain Dana, yang tampil dalam pergelaran ini, Ratna Djoko Suyanto, istri Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kuntari Nirwandar, istri Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Juga hadir, Bianca Lutfi, istri Menteri Perdagangan, lalu Nini Djan Faridz, istri Menteri Perumahan Rakyat, Ririen Suryo, istri Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Inge Cicip, istri Menteri Kelautan.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Penggunaan Alat Handsfree Tetap Berbahaya bagi Pengemudi
Anak Populer Bisa Jadi Target Bullying
Indonesia Dinilai Berperan Besar Menjaga Kesehatan
Buah dan Sayuran Dapat Kurangi Risiko Kematian