TEMPO.CO, Kupang - Calon presiden dari Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie alias Ical, menjanjikan keamanan Indonesia ketika sudah terpilih menjadi presiden. Ical berjanji tak akan lagi ada kekerasan terhadap agama mana pun di Indonesia. Dia juga berjanji akan memberi kebebasan terhadap semua pemeluk agama untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
"Tak akan ada lagi gereja dibakar, masjid diambrukkan," kata Ical ketika menemui sejumlah perwakilan pemuka agama di Restoran Celebes, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 3 April 2014. Dalam pertemuan itu, dia juga berjanji akan menindak tegas pelaku kekerasan dan mencegah perbuatan intoleran jika kelak menjabat presiden. (Baca: Para Ibu Lebih Suka Ical ketimbang Prabowo).
Selain Ical, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Di depan para pemuka agama, Luhut mengatakan Ketua Umum Golkar itu adalah orang yang bertanggung jawab. (Baca: Ical Kirim Surat ke Guru, Golkar: Sah-sah Saja).
Salah satu buktinya, kata dia, Ical memberi ganti rugi kepada korban lumpur Lapindo. "Padahal bukan kesalahan Beliau, tapi Pak Aburizal ini mau menanggung ganti rugi Rp 9 triliun," kata Luhut. Dia mengatakan pihak yang harus bertanggung jawab sebenarnya pemerintah. (Baca pula: Ical Klaim Program KUR dan PNPM Idenya).
Pemuka agama yang datang dalam acara tersebut antara lain Ketua Sinode Gereja Masehi Injil di Timor, Robert Litelnoni; Ketua Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Timur, Abdulkadir Makarim; perwakilan Persatuan Hindu Dharma Indonesia NTT, Kusuma; serta perwakilan Keuskupan Agung Kupang, Romo Rudy.
SUNDARI SUDJIANTO
Terpopuler
Heboh Agnes Pakai 'Popok' di Klip Coke Bottle
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman