TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wakil Gubernur Papua Alex Hasegem mengakui telah mengirim duit Rp 125 juta kepada Akil Mochtar saat masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, duit itu untuk membeli pulsa.
"Pak Akil ini teman dekat saya, biasa telepon-telepon. Kalau teleponnya terputus karena pulsa habis, saya sudah mengerti itu untuk transfer pulsa," kata Alex di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 3 April 2014, saat bersaksi untuk Akil. Dia mengakui dua kali mentransfer duit Rp 25 juta untuk beli pulsa. Tak hanya itu, Alex juga kembali transfer duit Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk Akil. "Kata Akil, 'Wagub, pulsa habis nih.' Sudah, kasih rekening, nanti saya kirim."
Alex bukan orang pertama yang terseret kasus Akil. Ada, misalnya, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih (baca pula: Suap Akil, Hambit Bintih Divonis 4 Tahun Bui). Bahkan Wakil Gubernur Banten Rano Karno ikut disebut dalam kasus yang menjerat Akil.(baca: KPK Dalami Dugaan Aliran Duit ke Rano Karno)
Menurut Alex, percakapannya dengan Akil membicarakan pilkada Papua yang bersengketa. "Sebagai wakil gubernur, saya cek pemilukada yang berujung di Mahkamah Konstitusi supaya tidak terjadi kekosongan pemimpin," katanya. Bukan melobi untuk memenangkan calon yang dia dukung.
Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi lantas mencecar Alex kenapa harus mengirim duit dengan jumlah besar kalau hanya untuk beli pulsa. Menurut Alex, tak mungkin, sebagai wagub, dia mengirim pulsa beneran. "Namanya wagub dan itu uang saya, bebas kan," ujarnya.
Saat berkesempatan bertanya ke saksi, Akil menjelaskan ke Alex bahwa minta pulsa itu hanya bercanda. Alex pun membenarkan karena memang mereka sudah berteman dekat karena sama-sama menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar.
Dalam dakwaan, Akil disebut menerima duit dari Wakil Gubernur Papua periode 2006-2011, Alex Hesegem, yang totalnya mencapai Rp 125 Juta. Duit itu sebagai "upah" berkonsultasi dengan Akil soal sengketa pilkada di beberapa daerah di Papua.
LINDA TRIANITA
Terpopuler:
Begini Cara Ahli Jerman Cuci Monas
Ahok: Setelah 22 Tahun, Akhirnya Monas Dibersihkan
Ini Cara Jokowi Menggaet Ibu Rumah Tangga
'Jangan Pisahkan Jokowi-Ahok' Ramai di YouTube
Muhammadiyah Segera Revisi Fatwa Tato Tak Dilarang