TEMPO.CO, Jakarta - I Gusti Agung Putri Astrid Kartika, calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tak banyak memasang spanduk dan poster untuk mengenalkan dirinya kepada calon pemilih. Kalaupun ada, spanduk dan poster itu dipasang di lokasi tertentu milik keluarga atau kenalan dekat. (Baca: Gung Tri, Caleg PDIP Pembela Korban Kedung Ombo)
Menurut caleg dari daerah pemilihan Bali itu, spanduk dan poster semacam itu kurang efektif. Karena itu, selain memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, dia lebih banyak berkampanye dengan terjun langsung ke masyarakat, membagi-bagikan brosur, lalu berdiskusi.
Gung Tri, demikian perempuan 47 tahun ini disapa, mengakui mengadopsi cara kampanye Jokowi, blusukan ke kalangan akar rumput. Awal Maret 2014 lalu, misalnya, dia blusukan menemui sekitar 250 warga di Desa Buruan, Gianyar, Bali. Dalam pertemuan informal itu, hadir perwakilan pemuda banjar, sekaa teruna-teruni (karang taruna), perkumpulan seniman gong (gamelan), dan klub olahraga. Sejumlah penyandang disabilitas dari Yayasan Senang Hati, Bali, juga ikut berkumpul.
“Saya ke sini untuk belajar memahami masalah yang ada,” kata Gung Tri setelah memperkenalkan diri. Apabila masalah sudah diketahui, “Mari kita pecahkan bersama,” ujar dia kepada peserta pertemuan.
Tak hanya dengan komunitas Hindu, Ketua Departemen Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan ini tak sungkan bertemu dengan anggota jemaah pengajian. “Orangnya mudah bergaul,” ucap Ita Rofiq, ketua kelompok pengajian Al-Muhajirin, Denpasar.
Bergaul, berdiskusi, dan berusaha mencarikan solusi memang bukan hal baru bagi perempuan berdarah bangsawan ini. Keturunan keluarga Puri Kapal, Mengwi--kerajaan di Bali yang berdiri pada 1690-1891--itu sudah malang-melintang melakukan advokasi, terutama untuk kalangan yang terpinggirkan.
Untuk kepentingan kampanye, Gung Tri menyiapkan dana sekitar Rp 300 juta. Dana itu didapat dari tabungan serta bantuan teman dan keluarga. Meski mengeluarkan uang ratusan juta, ia mengaku belum memikirkan cara agar duitnya kembali. “Saya ikhlaskan untuk partisipasi pada pendidikan politik rakyat,” kata salah seorang caleg dari 11 caleg pilihan Tempo ini.
TIM TEMPO | AHMAD NURHASIM
Terpopuler:
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Masa Kampanye, Ayu Ting Ting Raup Rezeki
Relawan Jokowi Ada di 31 Negara