TEMPO.CO, Jakarta - Setelah masa jabatannya diperpanjang dua tahun, akhirnya Johnny Dharmawan, 62 tahun, pensiun sebagai Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor. Jabatan nomor satu di perusahaan agen pemegang merek Toyota di Indonesia itu sempat dipegang Johnny selama 12 tahun sebelum diserahkan kepada Hiroyuki Fukui dalam upacara handover di Golden Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis malam, 3 April 2014. (Baca: Johnny Darmawan Pensiun dari Toyota Astra Motor)
Hiroyuki Fukui, 54 tahun, adalah Managing Director Toyota Motor Corporation atau posisi nomor tiga sebagai pimpinan Toyota di markas utamanya di Tokyo, Jepang. Ia diminta mengambil alih kemudi TAM selama dua tahun supaya memudahkan upaya meyakinkan TMC untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar nomor empat di dunia. Saat ini Indonesia menempati posisi nomor lima setelah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Thailand.
PT Astra International yang menguasai 51 persen saham PT TAM sebenarnya memiliki hak menempatkan orangnya pada posisi presiden direktur. Namun mereka merelakan mitranya, PT TMC, menempatkan orangnya di posisi tersebut selama dua tahun demi mendapatkan posisi nomor empat menggusur Thailand. Untuk memuluskan upaya ini, Johnny Dharmawan akan tetap menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Toyota Manufacturing Indonesia dan menjadi penasihat PT TAM sampai masa mentoring berakhir.
Yasumori Ihara, orang nomor dua di TMC yang khusus datang dari Tokyo untuk menghadiri acara handover ini, memuji Johnny Dharmawan sebagai the best salesman in the world karena berhasil menjual 2,7 juta unit Toyota selama menjadi pimpinan puncak PT TAM. "Ketika Johnny diangkat menjadi presiden direktur, Toyota hanya menjual 82 ribu unit setahun,” katanya. Tahun lalu, PT TAM berhasil menjual 430 ribu unit. (Baca: Toyota Ekspor Vios ke Timur Tengah)
Johnny Dharmawan merasa lebih bangga dalam keberhasilannya merebut pangsa pasar. "Ketika saya diangkat sebagai presiden direktur, perbedaan pangsa pasar Toyota di Indonesia dengan pesaingnya hanya 2 atau 3 persen saja,” katanya. Tahun lalu, PT TAM merebut 35,4 persen pangsa pasar, berarti sekitar 20 persen di atas pesaing terdekatnya, Daihatsu.
PT TAM bahkan sempat menduduki posisi keempat pasar Toyota di dunia pada 2011 saat Kota Bangkok terendam banjir. Namun terlempar kembali ke posisi kelima setelah banjir mereda dan pemerintah Thailand memberi subsidi kepada pembeli mobil pertama kepada rakyatnya.
Suparno Djasmin yakin tahun ini PT TAM akan kembali menduduki posisi nomor empat, kendati penjualan otomotif di Indonesia diperkirakan akan seperti tahun lalu. Masalah politik di Thailand menyebabkan pertumbuhan ekonomi Negeri Gajah Putih tahun ini hanya 2-3 persen.
“Dari dulu saya bilang ke pihak Jepang bahwa Indonesia berpotensi sebagai pasar terbaik,” kata Johnny. "Sekarang saya senang mereka mengakui perkataan saya benar.” Johnny menutup pidato perpisahannya dengan pengakuan, “Saya amat bergairah menyongsong masa pensiun ini.”
BHM