TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Monorail menyiapkan tiga tipe stasiun monorel yang akan dibangun. "Ada tipe stasiun tipikal, interchange, dan multimoda," ujar Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur lewat pesan pendek, Jumat, 4 April 2014. (Baca: Tiga Masalah Monorel Menurut Jokowi )
Di sejumlah stasiun tersebut akan ditempatkan ruang komersial. Namun rencana pembuatan ruang ini ditentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena prospek bisnis ruang tersebut dianggap tak baik. Padahal, menurut Sukmawati, pihaknya belum memaparkan seluruh rencana bisnis, seperti di mana saja ruang komersial itu akan ditempatkan.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah mempertimbangkan pembangunan ruang komersial itu sebagai inbox non-farebox di sejumlah stasiun monorel. "Harganya 25 juta per meter persegi tiap tahun," ujarnya. Harga tersebut sudah dihitung sesuai dengan inflasi 2017-2018, saat monorel sudah beroperasi.
Ia menyatakan usul pembangunan ruang komersial tersebut sudah melewati perhitungan bisnis yang matang. "Menurut konsultan properti kami, itu harga yang wajar." Dia juga menyatakan usul tersebut sedang ditinjau ulang. "Kami terbuka jika ada masukan atau arahan lain dari (pemerintah) DKI," ujarnya.
Menurut dia, PT Jakarta Monorail siap mempertahankan konsep bisnisnya di depan pemangku kepentingan. Namun, ia menegaskan, konsep bisnis itu bukan bagian dari transit oriented development. "Kami tidak mengusulkan TOD itu, tapi kami punya business plan sendiri untuk stasiun monorel," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan PT Jakarta Monorail meminta adanya konsep transit oriented development (TOD) di setiap stasiun. ""Semacam meminta adanya shopping center di atas stasiun, itu kan tandanya (biaya) pembangunan stasiun jadi semakin tinggi," kata Basuki. (Baca: Kenapa Pembahasan Perjanjian Monorel Masih Macet)
Basuki menyatakan pembangunan ruang komersial itu tak masuk akal. Menurut dia, PT Jakarta Monorail ingin menyewakan TOD itu senilai Rp 25 juta per meter per tahun sebagai unit usaha agar stasiun itu seolah seperti sudah dilengkapi dengan fasilitas lengkap untuk penumpang. (Baca: Bangun Monorel, DKI dan Swasta Sama-sama Tak 'Pede')
M. ANDI PERDANA
Berita Lainnya:
PDIP Menang, NU dan Muhammadiyah Dapat Peran
5 Fakta tentang Vladimir Putin
Kenapa Monas Tak Dibersihkan Seperempat Abad?
Lokomotif dan Tiga Gerbong Malabar Masuk Jurang