TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1.000 guru dan kepala sekolah SD dan TK berkumpul di The Kuningan Place pada Sabtu, 5 April 2014. Mereka mendapat pelatihan metode mengajar dari Muriel Summers, peraih predikat kepala sekolah terbaik di Amerika Serikat.
Muriel, yang sudah berkarier selama 33 tahun di bidang pendidikan, menerapkan metodenya di Sekolah Dasar A.B. Comb di Carolina Utara, Amerika Serikat. Awalnya dia diminta memimpin sebuah sekolah yang hampir bangkrut itu. Waktu itu siswa dan pengajarnya sudah tak bersemangat. Saat itulah Muriel mencoba menerapkan metode mengajarnya. "Intinya, guru harus bisa membuat siswa percaya diri bahwa mereka mampu," kata Muriel dalam seminar "Creating a Leadership Culture", Sabtu, 5 April 2014. Metode pengajarannya, kata dia, tidak meninggalkan sisi akademis.
"Hanya mengubah paradigma. Jadi siswa harus diingatkan, harus belajar matematika supaya bisa berpikir logis jika bercita-cita ingin jadi insinyur, guru, atau profesi yang lain," katanya.
Kunci keberhasilan mengajar, kata dia, terletak pada kemampuan guru menimbulkan motivasi belajar pada anak. Jika muncul motivasi, otomatis nilai akademis mereka juga bakal meningkat. "Jadi nilai itu bukan sekadar nilai, tapi mereka mengerti pentingnya belajar," ujar Muriel.
Salah satu peserta seminar, Asnaleli, dari SD Negeri Tanjung Barat 07, mengatakan pelatihan semacam ini baru pertama kali diberikan. Asnaleli mengaku senang dengan seminar tentang metode mengajar ini. Soalnya, selama ini guru juga terbebani dengan prestasi akademis yang hanya diukur berdasarkan nilai. "Apalagi di sekolah negeri," kata wanita berjilbab ini. "Kalau mau memperbaiki pendidikan, memang harus dari tujuan awal pendidikan itu sendiri."
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Mulia Adi Perkasa yang dipimpin oleh Indri Gautama, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Selain menggelar seminar, mereka akan menunjuk lima SD sebagai bagian dari pilot project penerapan metode baru ala Muriel itu. Kelima sekolah itu adalah SDN Menteng 02 Pagi, SDN Sunter Agung 12 pagi, SDN Kebon Jeruk 11 Pagi, SDN Rawajati 08 Pagi, dan SDN Dukuh 09 Pagi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang hadir dalam acara ini meminta para guru mempersiapkan anak-anak didik mereka dengan baik. Soalnya, diperkirakan pada 2025 Indonesia akan berpredikat surplus penduduk berusia produktif. "Kalau disiapkan dengan baik, kita bisa masuk tujuh besar negara terbaik dunia," kata Basuki.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Lokomotif dan Tiga Gerbong Malabar Masuk Jurang
Salah Konstruksi, Vila Mewah Kim Jong Un Roboh
Insiden KA Malabar, Gerbong 1 dan 2 Paling Fatal
Kehilangan Iphone, Annisa Pohan Tak Mau Diwawancara