TEMPO.CO, Tokyo - Jepang telah memerintahkan kekuatan militernya di Laut Jepang untuk menyerang setiap rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang. Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengeluarkan perintah ini pada Kamis lalu setelah Pyongyang menembakkan rudal jarak menengah, Rodong, di atas laut.
"Menteri Pertahanan menyiagakan dari tanggal 3 sampai 25 April untuk mempersiapkan setiap peluncuran rudal tambahan," kata sumber dari militer Jepang kepada Reuters. Onodera, kata sumber itu, tidak akan mengoperasikan rudal Patriot, dan hanya akan menjadikannya pilihan terakhir pertahanan.
Laporan media mengatakan pembicaraan Korea Utara-Jepang di Beijing pekan ini tidak membuahkan hasil, tapi kedua belah pihak setuju pada kesepakatan untuk mengadakan pembicaraan lanjutan.
Peluncuran Rodong bertepatan dengan pertemuan di Den Haag antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang pada 26 Maret lalu. Penembakan Rodong diikuti serangkaian peluncuran roket jarak pendek.
Seperti dilansir Al-Jazeera, juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-seok, mengidentifikasi rudal jenis Rodong diluncurkan dari sebuah daerah di utara Pyongyang dan terbang beberapa ratus kilometer sebelum tenggelam di Laut Jepang. Rudal itu jatuh ke laut setelah terbang sejauh 650 kilometer, jauh lebih pendek dari jangkauan maksimum yang diprediksikan, sekitar 1.300 kilometer.
REUTERS | TRIP B