TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far tak khawatir dengan manuver Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang mendekati basis pemilih PKB. Marwan menilai manuver dua calon presiden itu hanya untuk mencari dukungan dalam pemilihan presiden.
"Tapi, dalam rangka memilih partai, mereka pasti tetap akan pilih PKB," kata Marwan seusai berbicara dalam peluncuran biografi bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud Md. di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 5 April 2014. (Baca: Jokowi Optimistis PDIP Menang Mutlak di Papua).
Beberapa waktu lalu, calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, hadir dalam "Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan" yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Di situ, Prabowo meminta kiai NU dan warga nahdliyin ikut menyukseskan pemilu. (Baca: Prabowo Ungkap Asal Muasal Kedekatannya dengan Kiai).
Adapun calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jokowi, sowan ke Mustofa Bisri alias Gus Mus, kiai NU, di Rembang, Jawa Tengah. Jokowi juga berkunjung ke kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan. Sebelumnya Jokowi sempat mengunjungi Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. (Baca: PDIP Menang, NU dan Muhammadiyah Dapat Peran).
Menurut Marwan, kunjungan dua figur itu tak akan mencuri suara basis PKB. Marwan yakin suara PKB kembali seperti perolehan Pemilu 1999 dan 2004. Namun Marwan mengaku PKB tak menyiapkan strategi khusus mempertahankan basis suara PKB. "Biar Prabowo dan Jokowi ke rumah Gus Mus, orang Rembang tetap memilih PKB," katanya.
Sejak Pemilu 1999, PKB dikenal sebagai partai yang memiliki basis pemilih warga nahdliyin. Namun, pada Pemilu 2009, suara PKB melorot drastis hingga 4,94 persen dari sebelumnya 12,61 persen pada Pemilu 2004. Penurunan itu terjadi di kantong suara partai itu sebelumnya. (Simak juga: Sowan Kiai Tak lagi Efektif Dongkrak Suara).
KHAIRUL ANAM