TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon enggan berkomentar ihwal kemungkinan partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan menyusul "panasnya" hubungan kedua partai lantaran Perjanjian Batu Tulis yang mentok di tengah jalan. (Baca: Prabowo: Sebetulnya Saya Hormat pada Bu Mega).
"Kita lihat saja. Kami kan selama ini bukan pihak yang lari dari satu kesepakatan," kata Fadli saat kampanye partainya di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 5 April 2014. "Kita lihat saja nanti. Namanya juga politik." (Baca: Gara-gara Jokowi-Ahok, Prabowo Hampir Dipenjara dan Gambar Kepala Prabowo Digunting di Wilayah Buncit).
Fadli mengakui belakangan ini partai besutan Prabowo Subianto itu mesti menyindir PDI Perjuangan. Sebab, sejauh ini Gerindra merupakan partai yang berpolitik dengan mengedepankan etika. "Etika politik yang sesuai dengan kepatutan," ujarnya. (Baca: Bertemu Ical, Prabowo: Selamat Berjuang, Ya dan Soal Puisi Ikan, Jokowi: Saya Tak Pandai Bersajak).
Namun Fadli tetap optimistis calon presiden Gerindra, Prabowo, semakin hari terus mendapat dukungan masyarakat. "Masyarakat tahu mana yang betul-betul ingin memperjuangkan rakyat atau mana yang sekadar bagian dari upaya merebut kekuasaan tapi nanti bingung dengan kekuasaan." (Baca: Prabowo-Suryadharma Mesra, PPP: Kami Belum Koalisi).
PRIHANDOKO