TEMPO.CO, Subang - Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng, Subang, Jawa Barat, menyiapkan sedikitknya 15 kamar guna merawat calon anggota legislatif yang kalah dalam pemilu 9 April mendatang. Seluruh kamar berada di Ruang Tulip. “Kami menyiapkannya lebih awal agar tidak mendadak saat dibutuhkan,” kata Wakil Direktur Utama Bidang Pelayanan Medik RSUD Ciereng Dwinan Mercyawati saat dihubungi Tempo, Minggu, 6 April 2014.
Menurut Dwinan, bukan hanya kamar yang disiapkan, melainkan juga tenaga psikiater yang akan menangani para caleg stres. "Pokoknya kami siap mealayani caleg stres pasca-pemilu legislatif,” ujarnya.
Dwinan mengatakan kemungkinan banyaknya caleg yang tak terpilih kemudian mengalami stres sangat besar. Sebab, persaingan untuk bisa lolos menjadi wakil rakyat dan bisa duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sangatlah ketat.
Ketatnya persaingan tergambarkan dari penjelasan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Subang Maman Suparman. Berdasarkan daftar calon tetap (DCT), seluruh caleg berjumlah 530. Padahal, jumlah kursi yang diperebutkan di DPRD Kabupaten Subang hanya 50 kursi. "Saya menganjurkan agar para caleg santai saja, tidak usah tegang, karena bisa memicu stres jika kalah,” ucapnya.
Salah seorang mantan caleg dalam Pemilu 2009, Usep, mengatakan untuk bisa mendapatkan kursi di DPRD, harus mengeluarkan uang Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar, termasuk biaya kampanye dan membetot simpati calon pemilih. "Kalau tidak siap dengan uang segitu banyak, lebih baik jangan mencalonkan diri,” tutur Usep.
Usep mengaku frustrasi karena harta dan sawahnya yang sudah terlanjur dijual hingga kini belum bisa digantinya. “Saya sempat mengalami stres,” katanya. Beban berat itu belum usai hingga saat ini. Sebab, Usep harus membiayai hidup ibu dan adik-adiknya karena sawah yang dijualnya merupakan warisan keluarga.
NANANG SUTISNA
