Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Virus Ebola Meningkat di Afrika

image-gnews
Seorang perawat dari  'Doctors without Borders' memeriksa kondisi pasien di kawasan karantina virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Diperkirakan wabah virus yang mirip Ebola ini diperkirakan telah membunuh 80 orang. SEYLLOU/AFP/Getty Images
Seorang perawat dari 'Doctors without Borders' memeriksa kondisi pasien di kawasan karantina virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Diperkirakan wabah virus yang mirip Ebola ini diperkirakan telah membunuh 80 orang. SEYLLOU/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, istilah demam berdarah Ebola (Ebola haemorrhagic fever) diganti dengan penyakit virus Ebola atau Ebola virus disease, EVD. Penyakit ini merupakan demam berdarah viral yang merupakan salah satu penyakit akibat virus paling mematikan bagi manusia. Demikian disampaikan Tjandra Yoga Aditama kepada Tempo, Ahad, 6 April 2014.

"Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di Provinsi Sudan Barat dan di wilayah terdekat dari Zaire pada 1976. Ada lima spesies virus Ebola, yaitu Bundibugyo, Pantai Gading, Reston, Sudan, dan Zaire. Spesies Bundibugyo, Sudan, dan Zaire adalah spesies yang dikaitkan dalam wabah besar virus Ebola di Afrika yang menyebabkan kematian pada 25-90 persen kasus klinis," kata Tjandra.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) di kantor Kementerian Kesehatan ini juga menjelaskan, virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan orang yang terinfeksi. "Penularannya juga terjadi pada hewan liar yang terinfeksi sakit atau mati seperti simpanse, gorila, monyet, antelop hutan, dan kelelawar buah," kata dia.

Kasus EVD dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan karena berpotensi menyebar dan memiliki angka kematian yang tinggi, yaitu dapat mencapai 90 persen. "Kejadian luar biasa EVD merupakan peristiwa yang jarang terjadi dan demam berdarah virus menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian khusus dalam IHR pada 2005," kata dia.

Dia juga mengatakan penyebaran EVD yang terbesar berada di Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Kondisi saat ini, dilaporkan EVD dari Guinea, Liberia, dan berpotensi menyebar ke Sierra Leone. "Sejak 31 Maret 2014, Kementerian Kesehatan Guinea melaporkan 122 kasus klinis EVD dengan 80 kematian. Kasus tersebar di beberapa wilayah, yaitu Conakry sekitar 11 kasus, Guekedo 77 kasus, Macenta 23 kasus, Kissidougou 8 kasus, dan 3 kasus dari Dabola dan Djingaraye."

Dari jumlah tersebut, 24 di antaranya adalah kasus konfirmasi lab dengan uji PCR (13 kasus meninggal) dan 98 lainnya adalah kasus probable (67 kasus meninggal dunia).

Tjandra juga menjelaskan, saat ini masih dilakukan investigasi kasus dan pencarian kontak kasus. Tercatat 400 orang kontak dalam pengawasan medis. Penguatan pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi intervensi prioritas di samping upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan diri untuk mencegah penyebaran virus, termasuk mencuci tangan, cara merawat orang sakit secara aman di masyarakat, pemakaian alat pelindung diri saat bersentuhan dengan benda yang berpotensi terkontaminasi darah dan cairan tubuh orang sakit, atau saat melakukan pembersihan lingkungan dan disinfeksi, serta cara pemakaman yang aman.

Ia menuturkan Kementerian Kesehatan Liberia melaporkan delapan kasus klinis EVD dengan dua kasus meninggal dunia selama 14 hingga 30 Maret 2014. Dua di antaranya adalah kasus konfirmasi dari Lofa County. Dua kasus meninggal adalah satu kasus konfirmasi dan satu kasus probable.

Hingga saat ini masih dilakukan pelacakan kontak kasus. Respons Liberia antara lain distribusi pedoman pencegahan dan pengendalian EVD bagi tenaga kesehatan, melatih staf dalam penemuan atau deteksi kasus, penelusuran kontak dan tindak lanjut, manajemen kasus klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, pengambilan dan pengiriman spesimen, dan pemulasaraan jenazah kasus EVD secara aman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk spesimen kasus suspect dikirimkan ke laboratorium di Conakry, Guinea, untuk diperiksa. Sementara upaya peningkatan kesadaran masyarakat secara intensif dilakukan melalui media massa, gerakan sosial dan komunikasi interpersonal, serta melibatkan operator telepon dalam mengirimkan promosi kesehatan melalui pesan pendek," kata dia. (Baca: Virus Ebola, Muslim Liberia Tak Bisa Umrah)

Selanjutnya, Tjandra juga menuturkan penjelasan Kementerian Kesehatan Sierra Leone, yaitu berupa upaya mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi setelah kematian dua kasus probable EVD dalam satu keluarga yang meninggal di Guinea dan jenazahnya dipulangkan ke Sierra Leone.

"Sampai saat ini kegiatan surveilans aktif tetap dilakukan, diketahui tidak ada kasus baru dan semua orang yang kontak dengan kasus dalam kondisi baik. Situasinya dapat berubah dengan cepat," kata Tjandra yang menjelaskan kasus dan kematian yang dilaporkan untuk jumlah kontaknya berada di bawah pengawasan medis.

"Adapun jumlah hasil laboratorium dapat berubah dipengaruhi oleh kegiatan surveilans ketat, pelacakan kontak, dan pemeriksaan laboratorium yang sedang berlangsung," kata dia. (Baca: Delapan Fakta Virus Mematikan Ebola)

Menurutnya, sejauh ini penyakit ini tidak sampai ke Asia. Tapi, kata Tjandra, mereka terus memantau perkembangan yang ada melalui dua hal. Pertama, mekanisme International Health Regulation 2005, di mana dia ditunjuk sebagai National Focal Point yang melakukan komunikasi langsung dengan Outbreak Center di WHO yang selalu mengirim update secara berkala. Kedua adalah mengamati perkembangan penyakit pada kasus di Afrika.

HADRIANI P.

Berita Terpopuler
Makan Semangka Hindari Stroke
Buku Bertema Seks dan Islam Diluncurkan di Yogya 
Parade Model Cilik, Rayakan Hari Autis Sedunia
Khasiat Obat Herbal Tergantung Cara Tanamnya  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

6 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

17 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

17 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

22 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

24 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.