TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Indonesia masuk posisi 10 besar negara yang paling banyak mengirimkan tentaranya dalam misi perdamaian dunia. Ia menyatakan Indonesia pada saat ini berada di urutan ke-17 dan telah mengirimkan 2.000 tentara perdamaian.
"Tahun depan, kita sudah bisa kirim 4.000 tentara perdamaian," kata Presiden di Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia, Senin, 7 April 2014. (baca: TNI Tambah Pasukan untuk PBB di Negara Konflik)
Ia menyatakan keikutsertaan Indonesia dalam misi perdamaian adalah amanat dari Undang-Undang Dasar 1945. Indonesia diharapkan menjadi negara yang aktif berkontribusi dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial.
Semangat ini dinilai sesuai dengan Piagam Perdamaian Internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia diminta memahami perkembangan dan realitas dunia yang rentan terhadap ancaman keamanan.
Cita-cita dan semangat ini, menurut SBY, menjadi dasar baginya untuk mendirikan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia atau IPSC. Pengalaman panjang tentara Indonesia menjalankan misi perdamaian akan semakin lengkap dengan sarana dan prasarana pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.(baca: Kisah Heroik TNI Damaikan Tentara Lebanon-Israel)
"Bangsa ini akan semakin memberi kontribusi yang efektif dan nyata dalam perdamaian dunia," kata SBY.
IPSC adalah kawasan pelatihan dengan tujuh fasilitas sarana dan prasarana senilai Rp 1,643 triliun di atas lahan seluas 261 hektare ini. Tujuh fasilitasnya terdiri ataa Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Pusat Pasukan Siaga TNI, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradikalisasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana, Pusat Pengembangan Bahasa, serta Universitas Pertahanan dan Pusat Olahraga Militer.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler
4 Spekulasi Jejak MH370 Tak Terpantau Radar TNI
Bernostalgia, SBY Santap Soto Terenak Se-ASEAN
Selama Kampanye, Atribut PKS Paling Tak Tertib