TEMPO.CO, Bangkok – Hingga hari ini, polisi Thailand belum berhasil menemukan dua jasad personel TNI Angkatan Laut yang diduga dibunuh oleh awak kapal nelayan Thailand Sor Nattaya pada 8 Maret lalu.
Dikutip dari Bangkok Post, 23 Maret 2014, dari hasil penyelidikan sementara, Sersan Mayor Alfriansyah dan seorang karyawan AL bernama Edi sempat disandera di kapal sebelum akhirnya dipukul dengan palu dan tewas ditusuk pisau oleh kapten kapal dan 13 awaknya.
Polisi Thailand masih mencari empat kru kapal dan sang kapten, yang dikenal sebagai Pad, setelah sebelumnya berhasil menangkap sembilan tersangka secara terpisah. Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Konsulat Indonesia untuk Bangkok, Yuyun Kamhayun, dilaporkan bahwa para tersangka mengakui pembunuhan ini.
Pembunuhan ini bermula saat Alfriansyah dan Edi yang tengah berlayar di sekitar Laut Natuna menaiki kapal Natayya yang bertolak dari Songklha menuju perairan Indonesia. Keduanya naik ke kapal untuk mencari nelayan Thailand dari perahu lain yang melarikan diri setelah terlibat konfrontasi dengan perwira AL lainnya di pantai.
Namun nahas, menurut penuturan dua orang saksi, mereka malah diserang dengan pisau hingga tewas. Mayat keduanya kemudian dibuang ke laut.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan barang bukti berupa palu dan pisau yang diduga kuat digunakan untuk membunuh. Selain itu, polisi juga menemukan pistol yang diyakini milik Sersan Mayor Alfriansyah.
ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST
Terpopuler
Amerika Ingatkan Cina Agar Tidak Meniru Rusia
Dua TNI AL Dibunuh, 9 Nelayan Thailand Tersangka
Kapal Cina Tangkap Sinyal Diduga MH370
Indonesia Tekankan Peran Pemuda bagi Masa Depan