TEMPO.CO, Tegal - Ketatnya persaingan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya menjelang Pemilu Legislatif 2014 tidak sebatas pada upaya saling berebut suara. Di daerah, kedua partai itu juga berlomba memamerkan anggaran pengamanan suara dari potensi kecurangan saat proses penghitungan di level paling bawah.
Demi mengamankan perolehan suaranya di daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kota Tegal), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan mengerahkan 10 ribu kadernya. "Tiap satu kader akan diberi uang saku Rp 50 ribu," kata calon legislator DPR dari PDIP, Muhammad Yamin, Ahad, 6 April 2014.
Jika dikalikan 10 ribu kader, maka total uang saku yang digelontorkan partai berlambang banteng moncong putih itu mencapai Rp 500 juta. Kader tersebut bertugas memantau pencoblosan hingga penghitungan suara di sekitar 4.800 tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 April 2014. "Uang itu berasal dari saweran seluruh caleg PDIP untuk DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota," ujar Yamin.
Yamin mengatakan, anggaran sebesar itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan pil pahit yang dua kali ditelan PDI saat Pemilu 2004 dan 2009. Masih lekat dalam ingatan Yamin saat kader PDIP tumbang saat pemilihan kepala daerah di Kabupaten dan Kota Tegal yang dilaksanakan serentak pada 27 Oktober 2013. "Lajur suara harus dikawal dari TPS sampai kabupaten," katanya.
Yamin yang juga Presidium Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) itu menambahkan, selain mengawal lajur suara, 10 ribu kader PDIP juga dikerahkan untuk mencegah politik uang dan kampanye hitam selama masa tenang hingga detik-detik menjelang pencoblosan.
Tidak mau kalah dengan PDIP, Partai Gerakan Indonesia Raya rela menggelontorkan anggaran jauh lebih besar demi mencegah kecurangan dalam proses penghitungan suara dari tingkat TPS. "Anggaran untuk pengamanan suara di Kabupaten Tegal saja lebih dari Rp 1 miliar," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra, Fatchuddin Rosydi.
Fatchuddin mengatakan, partainya menyiapkan dua lapis saksi di tiap TPS. Tiap satu saksi diberi uang saku Rp 100 ribu dan uang makan Rp 25 ribu. Di Kabupaten Tegal, terdapat 2.928 TPS. Gerindra juga menyiagakan satu koordinator di 287 desa dan dua koordinator di 18 kecamatan.
"Itu baru di Kabupaten Tegal. Belum ditambah yang di Kabupaten Brebes dan Kota Tegal," kata Fatchuddin. Besarnya dana pengamanan suara ini, menurut dia, ditanggung Dewan Pimpinan Pusat dan saweran para caleg.
DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus
KPK: Status Rano Karno Tergantung Vonis Wawan
Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri