TEMPO.CO, Jakarta - Pemilih mengambang (swing voters) diperkirakan menentukan hasil pemilihan legislatif pada 9 April nanti.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan pemilih mengambang merupakan orang yang merasa tidak memiliki kedekatan psikologis dengan partai politik. "Jumlahnya mencapai 85 persen," kata dia ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 6 April 2014. "Dari sepuluh pemilih, delapan masuk kategori swing voters."
Hasil sigi Indikator Politik Indonesia menyebutkan hanya 14,8 persen yang memiliki kedekatan dengan partai. Pemilih yang tak dekat dengan partai bisa dimanfaatkan menjadi lumbung suara partai. Berdasarkan survei Indikator, suara pemilih mengambang sebagian lari ke PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra. "Pemenang pemilu adalah partai yang paling mampu mendekati swing voters," kata Burhanuddin.
Survei lain memperlihatkan besarnya suara pemilih mengambang. Lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan ada 45,8 persen responden yang menyatakan masih mungkin mengubah pilihannya. Peneliti dari CSIS, Philips Vermonte, mengatakan suara pemilih mengambang akan terdistribusi merata ke seluruh partai.
Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia Widdi Aswindi mengatakan responden yang belum memiliki pilihan banyak yang beralih ke PDIP. “PDIP suara aslinya hanya 12-18 persen. Sekarang lebih 20 persen, pasti hasil swing voters,” katanya kemarin.
SINGGIH SOARES | TIKA PRIMANDARI | IRA GUSLINA SUFA | FRANSISCO ROSARIANS | YANDI
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus
KPK: Status Rano Karno Tergantung Vonis Wawan
Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri