TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya Anwar Ende mengatakan pernyataan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto perihal pemimpin Jakarta yang dinilai penipu bertujuan memberikan gambaran kepada masyarakat. (Baca: Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo).
Menurut Anwar, Prabowo ingin menjelaskan bahwa menjadi seorang pemimpin haruslah jujur. "Yang namanya pemimpin itu kalau katakan A ya A, janjinya ditepati," katanya saat dihubungi, Senin, 7 April 2014. Jika tak jujur, kata dia, rakyat bisa dirugikan. (Baca: Prabowo: Indonesia Mau Dijadikan Negara Maling).
Meski demikian, Anwar tak mau menjelaskan siapa pemimpin yang dimaksud oleh Prabowo. Ia pun tak mengiyakan bahwa orang yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Saya tak mau menyebut orang, nanti dibilang kampanye hitam," katanya.
Anwar juga tak mempermasalahkan jika Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang merupakan kader Gerindra, termasuk kategori pemimpin yang disebut itu. "Kalau wagubnya dinilai begitu, ya, silakan," ujarnya. (Baca: Pamor Prabowo dan Wiranto Terdongkrak Iklan).
Prabowo sebelumnya menyatakan Jakarta dilanda penyakit luar biasa, yakni penipu. Tidak hanya itu, Prabowo juga menyebut pemimpin Jakarta sakit. "Pemimpin-pemimpinnya sakit. Yang muncul pemain sandiwara, pemain watak, penipu semuanya." (Baca juga: Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya Dong).
NUR ALFIYAH
Terpopuler
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
4 Spekulasi Jejak MH370 Tak Terpantau Radar TNI
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Zona Pencarian MH370 Pindah Lokasi
Ini Penyebab Agnes Terlihat seperti Memakai Popok