TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pelaksana Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein berharap sinyal yang terdeteksi di Samudra Hindia mengarah pada perkembangan positif dalam pencarian Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak sebulan lalu. Namun Hishammuddin menekankan untuk memberi otoritas kepada tim investigasi untuk memverifikasi sinyal tersebut.
"Sejalan dengan sikap konsisten Malaysia soal verifikasi dan bukti pendukung dari hari pertama pencarian, saya sangat meminta agar semua pihak terkait untuk memperlakukan informasi ini dengan tanggung jawab dan memberikan waktu bagi pemerintah untuk melakukan verifikasi lebih lanjut," kata Hishammuddin, seperti dilaporkan New Strait Times, Selasa, 8 April 2014.
Ia juga menjelaskan bahwa Malaysia sependapat dengan Perdana Menteri Australia Tonny Abbott, yang mengatakan semua pihak harus berhati-hati tentang temuan sebelum mengkonfirmasi dan membuat kesimpulan.
Kepala Joint Agency Co-ordination Centre (JACC) Marsekal Udara Angus Houston mengatakan kapal Angkatan Laut Australia, Ocean Shield, mendeteksi sinyal dua kali pada Ahad malam waktu setempat.
Lokasi sinyal itu terdeteksi di 1.650 kilometer dari barat laut Perth di bagian utara wilayah pencarian utama. Deteksi pertama terlacak selama lebih dari dua jam dan yang kedua selama 13 menit.
Dari hasil temuan sinyal itu, pihak Ocean Shield meluncurkan robot Autonomous Underwater Vehicle (AUV) bernama Bluefin-21 untuk mencari ke dasar laut hingga kedalaman 4,5 kilometer di titik lokasi mulai hari ini. Bluefin akan melakukan ekspedisi untuk mencari puing dan kotak hitam dalam misi 20 jam di dasar laut.
NEW STRAITS TIMES | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Zona Pencarian MH370 Pindah Lokasi
Novel 'Doctor Zhivago' dan Propaganda CIA
Mengapa Ahli Yakin Sinyal Kotak Hitam Milik MH370?