TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menganggap calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, bereaksi berlebihan dalam menanggapi kritik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Jokowi tidak perlu sensitif,” kata juru bicara Demokrat, Rachlan Nashidik, kepada Tempo pada Selasa, 8 April 2014.
Menurut Rachlan, SBY bermaksud mengingatkan Gubernur DKI Jakarta itu agar mendengar aspirasi rakyat. Permintaan itu, ia meneruskan, tak bisa hanya dijawab seadanya. “Misalnya, dijawab dengan, 'Itu urusan gue' seperti saat Jokowi menolak saran agar mundur dari jabatan Gubernur DKI bila mau nyapres,” tuturnya.
Mantan Direktur Eksekutif The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) ini pun meminta masukan dari SBY tadi dianggap sebagai saran bersahabat dari seorang senior.
Sebelumnya, Jokowi melancarkan pernyataan pedas menanggapi komentar SBY. Ia menegaskan bahwa dirinya tak bisa didikte, seperti yang disampaikan SBY di laman Sekretariat Negara. "Yang mendikte saya itu siapa? Kenapa mesti mendikte saya? Apa saya model orang yang gampang didikte? Selama ini saat di DKI atau selama menjadi wali kota, apa saya orang yang gampang didikte?" kata Jokowi di Balai Kota pada Senin, 7 April 2014.
JOBPIE SUGIHARTO
Terpopuler
4 Spekulasi Jejak MH370 Tak Terpantau Radar TNI
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Zona Pencarian MH370 Pindah Lokasi
Bersaksi untuk Andi Mallarangeng, Adhyaksa Kesal
Ini Penyebab Agnes Terlihat seperti Memakai Popok