TEMPO.CO, Surabaya - Nasib warga Sampang penganut Islam Syiah yang mengungsi ke Sidoarjo, Jawa Timur, masih terkatung-katung. Hampir dua tahun tinggal di pengungsian, tak ada kejelasan soal nasib mereka ke depan. Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk rekonsiliasi malah terhenti karena kesibukan pemilihan umum.
Bukan hanya tak jelas nasib pemulangannya, warga Syiah ini juga tak tahu apakah akan ikut mencoblos pada pemilu kali ini. Anwar, 28 tahun, warga Syiah yang mengungsi di kompleks Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, mengatakan tak pernah ada sosialisasi soal pemilihan umum. Jadi sebagian besar tak tahu bahwa akan ada hajatan demokrasi ini. "Kami tidak tahu apa-apa," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf melalui sambungan telepon mengatakan sampai saat ini proses pendekatan kultural tetap dilakukan, tapi perkembangannya belum dapat diketahui secara pasti. "Mereka masih di Jemundo," kata Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, kepada Tempo pekan lalu.
Menurut Gus Ipul, pemerintah daerah terus mengupayakan rekonsiliasi. Namun banyak pihak sedang fokus pada pelaksanaan Pemilu 2014. "Ini masih ada jeda pemilu jadinya agak susah. Saya belum tahu pasti perkembangannya seperti apa," katanya.
Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur M. Asyhar mengatakan sampai saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh agama yang berada di Sampang. "Komunikasi secara intens dengan tokoh-tokoh masyarakat Sampang masih dilakukan," katanya kepada Tempo pekan lalu.
Komunikasi yang dijalin oleh Pemprov Jatim sebagai bagian dari upaya pendekatan kultural. Tujuannya agar para pengungsi Syiah yang saat ini berada di Rusunawa Puspa Agro Jemundo di Sidoarjo dapat segera dipulangkan ke daerah asalnya. Juga agar warga Syiah benar-benar diterima kembali dan konflik yang sama tidak terulang. "Jangan sampai nanti ada konflik lagi," katanya.
Pemerintah Jawa Timur memang berencana memulangkan warga Syiah ke daerah asal mereka di Sampang. Namun sampai saat ini belum ada penerimaan dari warga setempat maupun tokoh-tokoh agama dan masyarakat di Sampang. Asyhar mengatakan upaya membangun penerimaan itu harus dilakukan perlahan. "Sampai sekarang masih terus dilakukan," katanya.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler:
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
4 Spekulasi Jejak MH370 Tak Terpantau Radar TNI
Bersaksi untuk Andi Mallarangeng, Adhyaksa Kesal
Tunjangan Guru PNS Rp 6 Triliun Cair 9 April 2014
Kelebihan Pesawat Nirawak Super Drone Buatan TNI AD