TEMPO.CO, Surakarta - Para pedagang di Pasar Klewer, Surakarta, sepakat untuk tidak berjualan pada saat pemilu legislatif, Rabu, 9 April 2014. Akibatnya, para pedagang bisa kehilangan duit hingga miliaran rupiah lantaran libur seharian. (Baca: Pemilu, BI Minta Bank Stop Beroperasi).
Menurut juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani, omzet perdagangan tekstil di lokasi tersebut mencapai Rp 8-10 miliar dalam sehari. Jika dirata-rata, satu pedagang bisa mengantongi duit Rp 4,8 juta dalam sehari. Itu adalah potensi pendapatan yang menguap lantaran libur pemilu.
Namun, kata Kusbani, para pedagang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, para pedagang tidak menganggapnya sebagai kerugian, melainkan "biaya" untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. "Kami sudah berniat untuk menyukseskan pemilu. Baru kali ini Pasar Klewer libur saat pemilu," katanya kepada Tempo. (Baca juga: 432 Napi Nyoblos di LP Sukamiskin).
Di Pasar Klewer, ada 2.075 pedagang. Jika ditambah pekerja, kuli angkut, dan pengayuh becak, Kusbani memperkirakan "warga" Pasar Klewer mencapai 12 ribu orang. Dengan demikian, kata dia, ada 12 ribu suara yang bakal hilang jika perdagangan di Pasar Klewer tidak diliburkan. "Ini jumlahnya cukup besar," ujarnya.
Meski acara pencoblosan tidak memakan banyak waktu, Kusbani mengatakan, pedagang sepakat untuk libur sehari penuh. Kesepakatan pun telah terbuhul demi menghindari konflik atau kecemburuan jika ada pedagang yang sempat berjualan karena jarak rumahnya dekat dengan pasar. "Jadi lebih baik libur sehari penuh untuk kebersamaan." (Baca: Kata Siapa Orang Sakit Jiwa Dilarang Ikut Pemilu?).
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Ada Jokowi, Media Asing: Pemimpin Tua Beristirahat
4 Maklumat Jokowi Jelang Hari Pencoblosan
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru