TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap beberapa orang yang diduga menjadi operator praktek politik uang di beberapa daerah, menjelang pemilu legislatif, Rabu, 9 April 2014. (Baca: Begini Makelar Serangan Fajar Poroti Duit Caleg)
Menurut Kepala Kepolisian RI, Jenderal Sutarman, polisi juga menyita barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah, yang ditengarai menjadi alat untuk memengaruhi warga dalam menggunakan hak pilihnya. (Baca: Serangan Fajar Marak di Jember)
Baca Juga:
Sutarman mengatakan, penyitaan barang bukti terbesar dilakukan di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta. Di sana, polisi menangkap beberapa orang yang membawa uang Rp 500 juta dalam pecahan kecil. "Mereka membawa uang pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 5 ribu," kata Sutarman saat meninjau TPS 6 Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Baca: Polisi Bingung Usut Duit Setengah Miliar Beratribut PAN)
Selain di Gunung Kidul, Sutarman mengatakan telah menyita uang "money politic" senilai Rp 3 juta di dua wilayah di Sulawesi Selatan, yang dipecah dalam nominal Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Di wilayah yang sama, polisi juga menemukan mobil dinas camat yang mengangkut minuman keras merek Cap Tikus. Barang-barang ini pun diduga dipakai untuk menyuap calon pemilih. (Baca: Pemilu, Penarikan Duit Receh di Bank Meningkat)
Dengan temuan ini, Sutarman berharap warga tidak terpengaruh dan menjauhi praktek politik uang. Sutarman juga menyatakan pemilu berjalan lancar. Hal ini diketahui setelah dia menerima laporan dari Kepolisian Daerah dan Kepolisian Resort di seluruh Indonesia. "Pemilu berlangsung aman karena saat minggu tenang kami terus melakukan operasi dan razia," ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Nasabah BNI Jadi Korban Keganasan Penagih Utang
Agnes Monica Pilih Deddy Corbuzier daripada Daniel