TEMPO.CO, Sidoarjo - Komisi Pemilihan Umum beserta partai politik tidak ada yang melakukan kampanye atau sosialisasi kepada pengungsi Syiah Sampang yang sudah sekitar delapan bulan mengungsi di Rumah Susun Sewa Jemundo, Taman Sidoarjo. Banyak dari mereka yang mengaku bingung dan hanya ikut-ikutan mencoblos.
Salah satu pengungsi Syiah, Ahmad, 17 tahun, setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Jemundo mengungkapkan merasa bingung dan hanya ikut-ikutan mencoblos di pemilu. Ia mengaku tak kenal calon legislatif yang dipilihnya. "Yang penting mencoblos, gitu aja," katanya sambil mengenakan headshet yang nancap di kupingnya, Rabu, 9 April 2014.
Menurut Ahmad, para pengungsi tidak terlalu mempermasalahkan yang dicoblos. Namun, dia hanya berharap siapapun nanti yang akan terpilih menjadi DPR, baik pusat, provinsi maupun kabupaten, semoga perwakilan rakyat tersebut bisa lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat. "Karena selama ini yang saya tahu awalnya saja yang baik, namun setelah itu tak peduli dengan rakyat," kata dia.
Pengungsi Syiah yang lain, Abdul Hadi, 39 tahun, mengungkapkan perasaan yang sama. Ia kebingungan karena selama ini tidak tahu bentuk kertas surat suara bagaimana, siapa saja calegnya dan bagaimana cara memilihnya. "Sehingga saya tadi yang penting dicoblos," kata dia setelah mencoblos.
Adapun harapannya, kata dia, tak jauh beda dengan harapan pengungsi Syiah yang lain, yaitu wakil rakyat semoga bisa memperjuangkan kami supaya bisa pulang ke kampung halaman di Nangkernang, Sampang, Madura. "Tak banyak harapan kami (pengungsi Syiah), pulangkanlah kami!" ujarnya.
Abdul Hadi mengaku ikut mencoblos pada hari ini hanya untuk menghormati petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang menyuruh untuk mencoblos dan menyediakan fasilitas antar-jemput kepada kami. "Kami juga masih menghormati acara negara ini," kata dia.
Anwar, 39 tahun, juga mengakui bahwa hanya ikut-ikutan mencoblos, sehingga dia mengaku hari ini libur bekerja sebagai pengupas kulit kelapa atau pembuang kotoran ikan. "Kami memang sengaja libur kerja untuk menghormati pemilihan ini," kata dia.
Pria yang nampak capek ini juga mengaku tidak kenal pada calon DPR yang akan mengaspirasi suara rakyat itu, sehingga dia berharap semoga yang menjadi DPR nanti adalah pemimpin yang baik yang benar amanah. "Yang terpilih nanti semoga saja pemimpin baik yang pro rakyat," kata dia.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Jemundo, Edy Bambang, mengatakan sebanyak 146 warga Syiah masuk daftar pemilih khusus. Mereka menyampaikan hak suaranya ke TPS 11 di kantor balai RW Dusun Sambi Kerep, Desa Jemundo, Taman Sidoarjo, setelah diantar dua odong-odong yang disewa BPBD.
MOHAMMAD SYARRAFAH