TEMPO.CO, Jakarta - Diana Sastra, artis yang biasa bernyanyi di kawasan Pantura, terutama di Indramayu, Subang, dan Cirebon, ini peduli terhadap pelaksanaan Pemilu 2014. Pada 1 April lalu Diana berkampanye keliling kota Cirebon dengan lagunya, Bujange Rakyat.
"Saya bikin dengan cara saya sendiri supaya masyarakat antusias ikut pemilu, menghindari politik uang dan tidak golput," ceritanya kepada Tempo, Rabu, 9 April 2014.
Dalam kampanye pribadinya itu, pelantun lagu Keder Balikhe itu menyambangi tiga titik, yakni di sekitar Pasar Pasalaran dan Trusmi, Pasar Sumber, serta depan kantor KPU Kabupaten Cirebon.
“Saya berinisiatif pribadi, tujuannya supaya masyarakat enggak malas datang ke TPS. Saya sedih mendengar dan melihat warga malas datang ke TPS dan mempergunakan hak suaranya," kata Diana.
Dia sedih ketika mendengar seorang ayah dengan bangga mengatakan, dalam empat kali pelaksanaan pemilu, ia tidak pernah mengotori tangannya. "Gila kan, satu orang berpikiran begini, apalagi jutaan orang. Masak bilangnya mengotori tangan. Ya, Allah," ujarnya, prihatin. (Baca: Diana Sastra: Artis Pantura Sering Diajak Kampanye)
Bagi Diana, melalui kampanye pribadi, ia mengajak masyarakat, terutama di Cirebon, supaya tidak masuk golput. "Karena satu suara yang kita miliki akan menjadi sangat penting bagi Indonesia dan terutama Kabupaten Cirebon.” ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat agar cerdas dalam memilih dan tidak gampang dibohongi atau dibodohi para pemimpin ataupun wakil rakyat.
"Lagu Bujange Rakyat sengaja saya pilih supaya rakyat melek, mau antusias dengan pemilu dan memilih wakil rakyatnya," kata Diana yang menceritakan, dalam aksinya tersebut, ia mengenakan pakaian serta atribut warna-warni. "Aku bikin gaya pelangi ini spontan dan untuk menghindari ketidaknetralan.
Diana tetap optimistis, dalam pemilu kali ini, masyarakat sudah pintar dan cerdas serta tidak muda dibohongi calon pemimpin rakyat.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah
Rudi Rubiandini Dituntut 10 Tahun Penjara